Selasa, 30 September 2025

Semangat Juang Kendalikan Konsumsi GGL di Indonesia: Generasi Emas Jangan Sampai Jadi Generasi Lemas

Perjuangan mewujudkan 'Indonesia Emas 2045' bukan hanya soal ekonomi atau teknologi, namun juga kesehatan generasi penerusnya. 

Tribunnews.com/IST
AKSI FAKTA - Sejumlah anggota Forum Warga Kota (Fakta) Indonesia melakukan aksi dan sosialisasi pentingnya hidup sehat dan menghindari minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di Car Free Day (CFD) Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2024). Tidak diaturnya konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) dinilai dapat mengganggu potensi Generasi Emas 2045 Indonesia. 

“Setiap produsen makanan atau minuman olahan harus membuat label peringatan atau warning label tentang makanan tidak sehat, seperti apabila mengandung gula lebih harus diberi label tinggi gula,” ungkapnya.

AUDIENSI DENGAN PEMERINTAH - Perwakilan Organisasi Fakta saat melakukan audiensi dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (20/5/2025). Fakta mendorong pemerintah segera menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).
AUDIENSI DENGAN PEMERINTAH - Perwakilan Organisasi Fakta saat melakukan audiensi dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (20/5/2025). Fakta mendorong pemerintah segera menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). (Dokumentasi Fakta)

Pentingnya Membangun Kesadaran

Selain melalui advokasi, Fakta juga aktif menyosialisasikan bahaya konsumsi GGL berlebih kepada masyarakat, terutama terkait minuman berpemanis.

Mengutip data Survei Kesehatan Indonesia 2023, menunjukkan sebanyak 47,5 persen warga Indonesia berusia 3 tahun ke atas, mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali dalam sehari. 

Kemudian, 43,3 persen lainnya mengonsumsinya 1-6 kali dalam satu minggu. 

“Penyebab obesitas sering disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, gaya hidup, dan pola makan yang tidak sehat.”

“Pola makan tidak sehat ini termasuk juga adalah mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan secara berlebihan yang juga diakibatkan belum adanya kebijakan pengendalian,” ujarnya.

Menurut Tigor, ancaman nyata pada generasi muda ini tidak boleh diabaikan. 

Sehingga penting bagi mereka untuk melakukan kampanye kesehatan kepada masyarakat, seperti yang sudah dilakukan di Jabodetabek, Bandung, Solo, dan Yogyakarta.

“Target kami masyarakat menengah ke bawah, terutama membangun kesadaran orang tua sehingga anak anak tidak mengonsumsi makanan atau minuman GGL, khususnya gula berlebih,” ungkapnya.

SOSIALISASI - Organisasi Forum Warga Kota (Fakta) Indonesia memberikan sosialisasi bahaya konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) kepada warga Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, 29 Februari 2024.
SOSIALISASI - Organisasi Forum Warga Kota (Fakta) Indonesia memberikan sosialisasi bahaya konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) kepada warga Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, 29 Februari 2024. (Dokumentasi Fakta)

Menurut Tigor, dampak yang sangat terasa adalah semakin banyaknya anak muda yang menderita diabetes dan gagal ginjal.

Studi Global Burden of Disease per 2019 menunjukkan bahwa 1,4 juta orang meninggal karena penyakit ginjal kronis. Sementara di Indonesia, angka kematiannya sekitar 42 ribu.

Kementerian Kesehatan juga menyoroti pergeseran usia penderita gagal ginjal yang semakin muda.

“Ini sudah alarm bahaya untuk generasi muda, kita berharap bonus demografi Indonesia Emas 2045, tapi kalau generasi sekarang masih muda sudah gagal ginjal, diabetes, obesitas, bukan Indonesia Emas tapi Indonesia Lemas, generasi sakit-sakitan,” ungkap Tigor.

Tigor menegaskan, GGL yang dikonsumsi berlebih adalah investasi penyakit.

“Makanya kami berharap pemerintah segera pengendalian konsumsi GGL lewat cukai dan penggunaan label makanan tidak sehat,” harapnya.

Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia mendesak pemerintah segera menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Desakan itu disampaikan FAKTA Indonesia sembari memberikan sosialisasi pentingnya hidup sehat dan menghindari MBDK di Car Free Day (CFD) Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2024).
LAKUKAN AKSI - Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia mendesak pemerintah segera menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Desakan itu disampaikan FAKTA Indonesia sembari memberikan sosialisasi pentingnya hidup sehat dan menghindari MBDK di Car Free Day (CFD) Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2024). (Dok. Fakta)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan