Sabtu, 4 Oktober 2025

Bernadia Irawati: Pemimpin Kota Harus Jadi Garda Terdepan dalam Menghadapi Krisis Iklim

Pemimpin kota tidak bisa lagi menjadi penonton dalam menghadapi krisis iklim. Mereka harus tampil sebagai garda terdepan dalam merespons tantangan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
Penyerahan simbolis Rencana Aksi Iklim (Climate Action Plans/CAP) kepada sepuluh kota di Indonesia: Bandar Lampung, Cirebon, Samarinda, Pekanbaru, Banjarmasin, Pangkalpinang, Gorontalo, Kupang, Mataram, dan Ternat di sela-sela Climate Resilience and Innovation Forum 2025 di Jakarta, Rabu (21/5/2025)  

Rencana aksi ini disusun untuk menjadi panduan dalam mengintegrasikan strategi iklim yang inklusif dan adaptif ke dalam perencanaan pembangunan jangka menengah masing-masing daerah.

UCLG ASPAC juga secara resmi meluncurkan pedoman penyusunan CAP, yang dirancang berdasarkan pengalaman mendampingi lebih dari 20 kota di kawasan Asia-Pasifik.

Forum juga menjadi ajang penghargaan bagi kota-kota Asia Tenggara yang menunjukkan komitmen kuat melalui penganugerahan Global Covenant of Mayors (GCoM).

Tak hanya itu, penandatanganan kerja sama desentralisasi juga dilakukan antara kota Samarinda (Indonesia) dan Hefei (Tiongkok), serta kerja sama kelembagaan antara UCLG ASPAC dengan Kuala Lumpur dan NALAG (National Association of Local Authorities of Georgia).

Inisiatif Lapangan dan Pusat Pengetahuan Baru

CRIF 2025 tidak hanya membahas strategi di ruang diskusi tapi juga menggelar kunjungan lapangan ke Tebet Eco Park di Jakarta, serta ke fasilitas pengelolaan sampah berbasis inovasi di Banyumas, sebagai contoh nyata penerapan solusi ketahanan berbasis komunitas.

Di akhir sesi pembukaan, UCLG ASPAC juga memperkenalkan pendirian City and Local Government (CLG) Institute—sebuah pusat riset dan manajemen pengetahuan yang akan mendukung kebijakan berbasis data dan pengalaman kota.

Kota-Kota Menentukan Masa Depan

Sebagai forum unggulan yang tidak digelar setiap tahun, CRIF 2025 menegaskan pentingnya kota dan pemerintah daerah dalam mendukung pencapaian Paris Agreement dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Kami tidak bisa menunggu lebih lama. Aksi iklim dimulai dari bawah—dari kota, dari masyarakat. Melalui CRIF, kami ingin mendorong kepemimpinan yang berani dan berdampak nyata,” kata Bernadia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved