Jumat, 3 Oktober 2025

Indonesia Dorong Integrasi Ekonomi Lebih Kuat ASEAN dan Uni Eropa

Indonesia mendorong kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan Uni Eropa untuk menjajaki integrasi ekonomi yang lebih dalam.

handout
KERJASAMA ASEAN-UNI EROPA - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti dalam Pertemuan Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa (AEM-EU Trade Commissioner Consultation) ke-21, Kamis (25/9/2025). Ia mendorong kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan Uni Eropa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mendorong kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan Uni Eropa untuk menjajaki integrasi ekonomi yang lebih dalam.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti dalam Pertemuan Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa (AEM-EU Trade Commissioner Consultation) ke-21.

Pertemuan tersebut merupakan rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) ke-57 pada 22—26 September 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Indonesia mendorong peningkatan substantif kerjasama ASEAN-Uni Eropa dan siap bekerja secara konstruktif dengan semua negara anggota ASEAN dan mitra Uni Eropa untuk menjajaki menuju integrasi ekonomi yang lebih dalam," kata Roro dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (3/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Roro turut menyampaikan apresiasi terharap Eropa atas penyelesaian perundingan Indonesia European Union Comprehensive Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang telah berlangsung hampir sembilan tahun.

Ia berharap agar penandatangan perundingan tersebut dapat segera terlaksana. Pertemuan juga membahas mengenai tantangan ekonomi regional dan global.

Ketegangan yang terjadi menimbulkan ketidakpastian, sehingga memengaruhi ketahanan rantai pasok.

Dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dinilai turut merasakan tantangan yang signifikan dari ketegangan tersebut.

Roro menilai perlu adanya penegasan kembali komitmen kedua belah pihak untuk menegakkan sistem perdagangan multilateral yang terprediksi, transparan, bebas, adil, inklusif, berkelanjutan, dan berbasis aturan dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Baca juga: Hampir 1 Dekade Perundingan, RI-Uni Eropa Akhirnya Teken Kesepakatan Substantif IEU–CEPA

"Dengan adanya tantangan ekonomi dan ketegangan global, maka saya rasa penting untuk membina kerja sama ekonomi yang lebih erat antara ASEAN dan Uni Eropa," ujarnya.

Sebagai informasi, Uni Eropa merupakan mitra dagang barang terbesar ketiga bagi ASEAN dengan
total transaksi perdagangan barang tercatat sebesar 1,36 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2020—2024.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved