Dorong ESG dan Mitigasi Perubahan Iklim, Industri Perbankan Tanam Mangrove
Penanaman mangrove diharapkan mampu menjadi langkah mitigasi perubahan iklim sekaligus memperkuat ekosistem pesisir.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komitmen lembaga keuangan terhadap isu lingkungan dan tata kelola berkelanjutan (Environmental, Social & Governance/ESG) makin menguat.
Salah satu fokus utama adalah pengurangan emisi karbon, yang kini mulai diadopsi tak hanya oleh bank besar, tapi juga bank menengah.
Bank Woori Saudara (BWS), bank asal Korea Selatan yang tergolong Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti kategori II dengan total aset Rp58,3 triliun per Juni 2025, menjadi salah satu contoh nyata.
Lewat program Corporate Social Responsibility (CSR), BWS menggelar aksi penanaman 750 bibit mangrove di pesisir Dusun Krajan, Desa Muarabaru, Karawang, Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung pada 24 September 2025 ini menggandeng Lembaga Kemanusiaan Sukses Filantropi sebagai mitra pelaksana. CEO BWS, Kim Eungchul, turut memberikan dukungan langsung dari kantor pusat.
Pemilihan lokasi pesisir Karawang bukan tanpa alasan. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat setempat, seperti nelayan, pembudidaya tambak, dan pekerja Tempat Pelelangan Ikan.
Penanaman mangrove diharapkan mampu menjadi langkah mitigasi perubahan iklim sekaligus memperkuat ekosistem pesisir.
Analis Phintraco Sekuritas, Aditya Prayoga, menilai langkah BWS sebagai bukti bahwa ESG bukan lagi domain eksklusif bank-bank besar.
“Tidak hanya big banks yang punya agenda ESG dan sustainability. Bank menengah pun mulai bergerak ke arah sana,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Baca juga: ESG Perusahaan Jadi Pertimbangan Investor untuk Investasi
Menurut Aditya, program CSR bisa menjadi pintu masuk menuju model bisnis jangka panjang yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
“CSR bisa mendukung green financing yang tak hanya mengejar profit, tapi juga berdampak langsung ke ekonomi, sosial, dan lingkungan,” tambahnya.
Baca juga: Indonesia Didorong Jadi Pusat Investasi Hijau Dunia di Tengah Perubahan Iklim
Ke depan, ia melihat potensi sinergi antara program kepedulian lingkungan dengan target bisnis hijau seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, hingga jasa lingkungan.
“Dengan begitu, bank bisa membuka akses pembiayaan yang berorientasi pada keberlanjutan,” tuturnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Sektor Manufaktur Tumbuh Baik di 2011-2023, Tapi Emisi Karbon Ikut Naik |
![]() |
---|
Praktik Sustainability dan ESG Penting Bagi Perusahaan untuk Bangun Reputasi dan Kepercayaan Publik |
![]() |
---|
Perkuat Komitmen ESG, Bank Woori Saudara Fokus Literasi Keuangan di 2025, Ini Kata Analis |
![]() |
---|
Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Percepat Transisi Energi di Sektor Transportasi |
![]() |
---|
Sekam Padi Jadi Energi: Langkah Industri Pangan Menuju Transisi Hijau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.