Jumat, 3 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Eks Wakapolri Sebut Kasus Ijazah Selesai jika Jokowi Perlihatkan ke Publik: Prabowo Tak Terbebani

Oegroseno menganggap Jokowi tidak membebani Prabowo jika dirinya memperlihatkan langsung ijazah miliknya yang dituding palsu tersebut.

Tribunnews/Rahmat Nugraha
IJAZAH JOKOWI - Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023). Oegroseno menganggap Jokowi tidak membebani Prabowo jika dirinya memperlihatkan langsung ijazah miliknya yang dituding palsu tersebut. Hal ini disampaikannya dalam podcast di kanal YouTube Abraham Samad, Kamis (15/5/2025). 

"Kalau saya masih aktif, saya akan minta ke Pak Jokowi 'coba pak serahkan ijazah bapak ke Polda Metro Jaya karena bapak melaporkan itu," tegasnya.

Kata Jokowi soal Tudingan Ijazah Palsu

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan tudingan bahwa ijazahnya palsu telah merendahkan dirinya.

Pernyataan ini disampaikannya setelah melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah pada 30 April 2025 lalu.

Dia juga menegaskan ijazah miliknya bukanlah objek penelitian yang bisa diteliti seenaknya.

"Ini kan bukan objek penelitian. Ini sudah menghina saya sehina-hinanya. Sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu. Sudah merendahkan saya serendah-rendahnya," ujarnya di Solo, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025).

Sementara, terkait pelaporannya ke Polda Metro Jaya, Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang sedang berjalan.

"Nanti bisa dibuktikan lewat proses hukum. Kita lihat proses di pengadilan seperti apa. Nanti akan menjadi pembelajaran bagi kita semua," jelasnya.

Alih-alih mengurusi ijazah seseorang, menurutnya yang lebih penting saat ini bagaimana negara ini bisa menghadapi sejumlah masalah ekonomi global.

Jokowi mengatakan masalah ini bisa dihadapi jika setiap pihak bisa bekerjasama dan tak mengurusi hal-hal kontraproduktif.

"Dan menurut saya hari ini dalam tantangan global yang sangat berat, yang diperlukan negara kita kompak, saling berangkulan, menjaga kesatuan dan persatuan, terutama elit dan seluruh masyarakat."

"Agar tantangan berat yang dihadapi semua negara, yang kita hadapi bisa kita selesaikan. Bukan hal yang mudah. Harus semua berangkulan, bersatu menghadapi tantangan global yang tidak mudah," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Erik S)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved