Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal
Dedi Mulyadi Gembleng Anak Nakal ke Barak Militer, Ini Catatan Pengamat Pendidikan
Pengamat pendidikan Doni Koesoema memberikan sejumlah catatan terkait kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menggembleng anak nakal ke barak militer.
Kak Seto juga mengapresiasi, Dedi Mulyadi selalu dan Pemprov Jabar sangat terbuka terhadap masukan.
"Pak Gubernur sangat terbuka, saya ajukan untuk melihat kondisi anak-anak, beliau mempersilakan, saya mengapresiasi sekali," ungkap Kak Seto.
Diketahui, Kak Seto ditemani Dedi Mulyadi, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, serta Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Disdik Jabar merangkap Plh. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Ai Nurhasan.
Sementara, Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) melalui Kanwil Kementerian HAM Jawa Barat menyampaikan bahwa tidak ada pelanggaran dalam pelaksanaan program pendidikan militer.
"Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter dan Disiplin bagi pelajar di Jabar itu selaras dengan penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi (P5HAM) dan tidak ada corporal punishment," kata Kepala Kanwil Kementerian HAM Jabar, Hasbullah Fudail, dalam kesempatan yang sama, Minggu (11/5/2025) dilansir Tribun Jabar.
Lebih lanjut, pihaknya senantiasa melakukan langkah-langkah sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jabar terkait program pendidikan militer agar pelaksanaannya selaras dengan nilai-nilai HAM.
Pihaknya pun mengapresiasi langkah Dedi Mulyadi ini sebagai langkah nyata dalam penanganan permasalahan kenakalan remaja.
"Program Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang memasukkan anak ke barak militer sebagai upaya mencari solusi pada permasalahan anak-anak remaja, masalah kenakalan ini sudah menahun bagi saya, karena dari program yang ada dari pusat pun tak ada langkah nyata," ujar Hasbullah.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Galuh Widya Wardani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.