Kamis, 2 Oktober 2025

KPU Digoyang Skandal Korupsi Jet Pribadi: Berawal Sindiran DPR, Berujung Dilaporkan ke KPK

KPU tengah digoyang isu korupsi dugaan mark up jet pribadi saat Pemilu 2024 lalu. Imbasnya, KPU dilaporkan ke KPK oleh TII pada Rabu lalu.

Kompas.com/Moh Nadlir
SKANDAL KORUPSI KPU - Logo Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI digedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017). KPU tengah digoyang isu korupsi dugaan mark up jet pribadi saat Pemilu 2024 lalu. Imbasnya, KPU dilaporkan ke KPK oleh TII pada Rabu (7/5/2025) lalu. Terkait penyewaan jet pribadi itu, KPU berdalih bahwa penyelenggaran Pemilu 2024 dianggap mepet. 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) digoyang skandal dugaan korupsi terkait pengadaan jet pribadi yang digunakan saat Pemilu 2024 lalu.

Setelah hanya sekedar isu pada tahun 2024 lalu, kini KPU harus berhadapan dengan hukum setelah kasus dugaan korupsi ini berujung pelaporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dari Transparency International Indonesia (TII) pada Rabu (7/5/2025) lalu.

Dalam pelaporan ke KPK, TII menemukan kejanggalan dalam pengadaan jet pribadi yang dianggarkan oleh KPU saat Pemilu 2024 lalu.

Salah satu temuannya yaitu terkait dugaan 'mark up' pengadaan jet pribadi yang tidak sesuai dengan pagu anggaran yang sudah disepakati.

Lalu bagaimana awal mula kasus ini muncul?

Mencuatnya kasus dugaan korupsi ini berawal dari sindiran anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Gerindra, Riswan Tony saat rapat bersama KPU, Bawaslu, Mendagri, dan DKPP pada 15 Mei 2024 lalu.

Ketika itu, Riswan menyebut bahwa anggota KPU saat itu memiliki gaya hidup mewah dan berlagak seperti tokoh fiksi penakluk wanita yaitu Don Juan dengan anggaran triliunan rupiah.

Pasalnya, dia mengatakan ada temuan bahwa selain kerap menyewa jet pribadi, anggota KPU juga sering dugem dan bermain dengan wanita.

Baca juga: Ketua KPU: Sewa Private Jet Dilakukan Karena Masa Kampanye Pemilu 2024 Singkat

Riswan menegaskan bahwa DKPP pasti sudah mengetahui tindak-tanduk dari para anggota KPU saat itu yang masih diketuai oleh Hasyim Asy'ari.

"Bukan apa-apa, kaget ini. Punya uang Rp 56 triliun itu kaget. Akibatnya, ya sudah, ada yang kayak Don Juan. Nyewa private jet, belum lagi dugemnya."

"Bukan kita enggak dengar, itu pasti DKPP tahu, enggak mungkin enggak tahu. Belum lagi wanitanya. Pak Heddy nih cengar-cengir saja nih," ujar Riswan saat itu.

Dalih Sewa Jet Pribadi: Monitoring Logistik

Ketua KPU saat itu, Hasyim Asy'ari, menjawab pernyataan Riswan tersebut, khususnya terkait penggunaan jet pribadi.

Dia pun mengakui bahwa selama Pemilu 2024, KPU menyewa jet pribadi untuk memonitoring terkait pengadaan logistik.

Hasyim berdalih disewanya jet pribadi karena jadwal Pemilu 2024 yang mepet.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved