Sabtu, 4 Oktober 2025

Amnesty International Soroti 5 Fenomena Menguatnya Praktik Otokrasi di Indonesia

Ada tiga indikator utama yang bisa dijadikan ukuran apakah sebuah negara pantas disebut sebagai negara demokrasi atau negara otokrasi.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Gita Irawan
NEGARA OTOKRASI - Amnesty Internasional meluncurkan laporan tahunan yang menyoroti situasi hak asasi manusia di 150 negara di dunia, termasuk Indonesia, di kantor Amnesty Internasional Indonesia Menteng, Jakarta pada Selasa (29/4/2025). Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengungkap lima fenomena di Indonesia yang menunjukkan menguatnya praktik otoritarianisme di Indonesia.  

Di satu sisi, masyarakat menyangkal dan memandang demokrasi baik-baik saja.

"Saya kira sampai Agustus 2024 itu masih banyak yang bilang demokrasi masih baik-baik saja. Padahal dari 2014 Freedom House sudah bilang skor demokrasi kita turun. sampai awal Agustus orang masih bilang demokrasi kita baik-baik saja. Baru deh Peringatan Darurat kaget kan? Oh iya ya," ungkap dia.

"Kita kayak katak yang dimasukkan ke dalam air, terus airnya direbus pelan-pelan, kita enggak terasa bahwa ini panas."

"Beda dengan katak kalau dilempar ke air yang dingin dia langsung terasa. Jadi kita enggak terasa bahwa demokrasi kita dipotong tipis-tipis kayak Salami, istilahnya The Salami Tactic," pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved