Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Jenderal Yoshida Bertemu, Bahas Rencana Latihan Pasukan Perdamaian
Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di kantor Kementerian Pertahanan
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
Untuk itu, ungkap dia, Indonesia bisa belajar dari Jepang soal teknologi militer.
"Kita juga bisa belajar dari Jepang yang memang dengan teknologi militernya, selalu berinteraksi dengan negara-negara maju apalagi sebagai salah satu negara yang memang produsen alutsista modern. Tentunya kita juga berharap bisa belajar," ucapnya.
Selain itu, kata Frega, Menhan Sjafrie juga sempat menjelaskan secara singkat kepada Jenderal Yoshida bahwa saat ini Indonesia sedang melakukan pembangunan postur kekuatan pertahanan.
Namun, lanjut dia, hal itu jangan diartikan agresif melainkan bagian dari upaya untuk menjaga kedaulatan negara.
"Jadi apa yang dilakukan modernisasi sehingga dalam konteks modernisasi ini dari Indonesia juga berharap bisa bekerja sama dengan Jepang. Karena secara teknologi militer, teknologi pertahanan Jepang itu punya kemampuan yang cukup maju teknologinya sehingga ini juga bisa membuka peluang untuk kerja sama dalam konteks industri pertahanan," pungkasnya.
Pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu digelar selama kurang lebih satu jam.
Pertemuan diawali penyambutan Jenderal Yoshida oleh Wakil Menteri Pertahanan RI Donny Ermawan Taufanto dan jajaran pejabat Kemhan dengan upacara jajar kehormatan.
Usai pertemuan, Donny juga mengantarkan Jenderal Yoshida menuju mobilnya.
Sebelum melakukan kunjungan ke Kemhan, Jenderal Yoshida juga mengunjungi Panglima TNI Jenderal Agus Subianto di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Agus mengapresiasi partisipasi aktif Pasukan Bela Diri Jepang dalam latihan yang dilaksanakan oleh TNI.
"Dalam waktu dekat Super Garuda Shield 2025 akan segera dilaksanakan dan saya sangat senang bahwa Japan Self Defence Force (JSDF/Pasukan Bela Diri Jepang) akan kembali bergabung" kata Agus dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Jumat (25/4/2025).
Agus juga mengutarakan JSDF mempunyai banyak pengalaman terkait dengan operasi Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana Alam.
Ia berharap personel TNI dan JSDF dapat menjalin komunikasi guna membicarakan kemungkinan kerja sama di bidang bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam.
"Saya sangat berharap staff dari TNI dan JSDF dapat menjalin komunikasi guna membicarakan kemungkinan kerja sama di bidang bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam di masa depan" ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.