Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Jenderal Yoshida Bertemu, Bahas Rencana Latihan Pasukan Perdamaian
Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di kantor Kementerian Pertahanan
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di kantor Kementerian Pertahanan RI Jakarta pada Jumat (25/4/2025).
Setelah pertemuan, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas mengungkap sejumlah hal yang dibahas Sjafrie Sjamsoeddin dan Yoshida Yoshihide.
Adapun hal yang dibahas antara lain rencana latihan bersama di bidang pasukan perdamaian hingga kerja sama di bidang siber dan antariksa.
Frega mengungkapkan dalam pertemuan tersebut kedua negara melihat saat ini perdamaian sangat penting.
Apalagi, kata Frega, baik Indonesia dan Jepang juga aktif dalam misi perdamaian PBB.
Baca juga: Menhan Sjafrie Berkunjung ke Filipina, Bicara Kerja Sama Penanggulangan Bencana Hingga Medis Militer
Di samping itu, ujarnya, Jenderal Yoshida dalam kunjungan sebelumnya ke Indonesia pernah mengunjungi markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI.
Di sana, ucap Frega, Yoshida terkesan dengan kemitraan TNI dan PBB dalam menggelar latihan-latihan terkait pemeliharaan perdamaian.
"Sehingga tadi dalam pembahasan juga disampaikan oleh Jenderal Yoshida termasuk juga dengan pembahasan dengan Panglima TNI sebelumnya yang disampaikan ke Menhan bahwa kedua pihak merencanakan untuk melakukan workshop dan latihan bersama baik dalam konteks penanggulangan bencana maupun peacekeeping atau operasi pemeliharaan perdamaian dunia," ujar dia.
Baca juga: Kata Menhan Sjafrie dan Puan soal Disahkannya Revisi UU TNI, Singgung Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI
Selain itu, Frega menjelaskan baik Indonesia maupun Jepang memiliki rekam jejak sebagai negara yang rentan bencana.
"Sehingga kerja sama dalam bidang penanganan bencana sangat relevan apalagi dengan konteks kerja sama militer maupun kerja sama pertahanan," ungkap dia.
Frega juga mengungkapkan Menhan Sjafrie dan Jenderal Yoshida juga membahas kerja sama di ruang antariksa dan siber.
Dalam pembicaraan tersebut, kata dia, terbuka peluang untuk membangun dan memelihara interoperabilitas antara militer kedua negara dalam konteks kerja sama militer maupun kerja sama pertahanan.
"Kerja sama antariksa dan siber kan saat ini memang kalau kita melihat doktrin operasi militer ya kan sudah berkembang ya, yang tadinya domainnya hanya di darat laut dan udara atau darat maritim dan udara saat ini sudah dikenal dengan konsep multi domain operation atau multi domain battle dimana domain keempat dan kelima itu adalah ruang antariksa dan siber," ungkap dia.
"Sehingga Jepang yang memang saya ingat saya itu tahun 2020 sudah membentuk space operation squadron. Jadi dalam konteks ruang angkasa mereka memang sudah membangun walaupun kapasitasnya bukan dalam operasi yang sifatnya ofensif tapi lebih dalam konteks untuk membersihkan space debris (puing antariksa)," lanjutnya.
Dalam konteks siber, lanjut Frega, Jepang merupakan negara yang mengenalkan konsep masyarakat yang terintegrasi dengan teknologi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.