Konflik Palestina Vs Israel
Menlu Sebut Pemerintah Tak Bermaksud Dukung Rencana Israel-Trump di Balik Evakuasi Warga Gaza ke RI
Sugiono meminta bahwa rencana Prabowo untuk evakuasi warga Gaza tidak diartikan dengan relokasi permanen
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Presiden Prabowo Subianto melakukan evakuasi warga Gaza, Palestina, mendapatkan penolakan dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia.
Sebab, langkah itu dianggap mendukung rencana Israel dan Presiden AS Donald Trump untuk mengosongkan Gaza.
Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono meminta bahwa rencana Prabowo untuk evakuasi warga Gaza tidak diartikan dengan relokasi permanen. Dia bilang, langkah itu hanya bentuk kepedulian kepada warga Gaza.
"Sekali lagi, tidak dalam framing untuk merelokasi warga Gaza secara permanen, tetapi merupakan bentuk dari kepedulian kita untuk saudara kita yang berada di sana. Anak-anak, yatim pihak-pihak yang berada di sana," ujar Sugiono kepada wartawan di Ankara, Turkiye pada Jumat (11/4/2025).
Sugiono menjelaskan saat ini pemerintah sedang melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk menentukan nasib warga Gaza. Komunikasi dilakukan kepada para pemimpin negara di kawasan.
"Ini kan kita masih berkonsultasi, beliau (Prabowo) masih berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin di kawasan. Hasil konsultasi itulah nanti kemudian jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa, dari situlah kemudian mekanisme-mekanisme yang dijalankan. Berdasarkan kesepakatan semua," ungkapnya.
Sugiono mengatakan rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia bisa saja batal jika pemimpin negara kawasan tidak setuju. Karenanya, proses negosiasi masih sedang dilakukan pemerintah.
"Jadi harus semuanya sepakat, harus semuanya setuju. Kalau ada yang tidak setuju, kalau ada yang tidak sepakat, berarti no deal kan. Semuanya harus setuju," pungkasnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan sikap Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan siap mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia.
Padahal dukungan terhadap upaya evakuasi tersebut justru membantu Israel dan Amerika Serikat (AS) mencapai tujuannya yang sedari awal berencana mengosongkan Gaza.
“Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas, Rabu (9/4/2025).
Rencana pengosongan Gaza untuk tujuan relokasi ini semula diajukan oleh Presiden AS Donald Trump sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah.
Namun rencana ini ditentang banyak pihak karena upaya relokasi hanya dijadikan tipu muslihat untuk menutupi upaya Israel menguasai wilayah Gaza.
Anwar Abbas memandang jika rencana relokasi diwujudkan, maka Israel justru lebih leluasa menduduki Gaza dan menempatkan warga negaranya ke daerah yang mereka kuasai.
Bila ini terjadi, cepat atau lambat wilayah Gaza akan dicaplok masuk ke dalam negara Israel yang selama ini dicita-citakan zionis.
Konflik Palestina Vs Israel
Uni Eropa Hajar Netanyahu, Siap Jatuhkan Sanksi dan Kerek Tarif Dagang Gegara Genosida Gaza |
---|
Irlandia Desak PBB Tendang Israel dan Sekutunya, Buntut Genosida Gaza |
---|
Israel Lepas Robot Peledak di Gaza, Bom Raksasa yang Bisa Ubah Kota Jadi Kuburan Hidup |
---|
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.