Konflik Palestina Vs Israel
Berubahnya Rencana Pemerintah soal Evakuasi Warga Gaza: Dulu Kemlu Bantah, Kini Dilakukan Prabowo
Rencana evakuasi warga Gaza sempat tidak disetujui oleh Kemlu sebelumnya. Namun, Prabowo kini justru bakal melakukannya terhadap 1.000 warga Gaza.
Pernyataan serupa juga sempat disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Anis Matta.
Adapun pernyataan Anis Matta tersebut disampaikannya ketika adanya wacana dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terkait relokasi 2 juta warga Gaza ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Anis Matta mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak bisa menerima warga Gaza.
Dia mengatakan pemindahan warga Gaza dengan alasan akan adanya relokasi bukanlah suatu alasan yang tepat.
"Pada dasarnya kan kita tidak bisa menerima relokasi warga Gaza dari Gaza karena rekonstruksi bukan jadi kendala, bukan jadi alasan untuk melakukan relokasi," kata Anis Matta di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 22 Januari 2025 lalu.
Senada dengan Roy, Anis Matta juga mengatakan tidak ada pembahasan relokasi warga Gaza ke Indonesia.
Bahkan, rencana tersebut tidak dibahas dalam sidang kabinet paripurna.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia justru berencana menyalurkan bantuan kemanusiaan lagi ke wilayah tersebut.
"Kita sekarang masih koordinasi teknis terkait dengan penyaluran bantuan kemanusiaan. Itu saja yang kita kerjakan. Insya Allah (kirim bantuan lagi)," ucapnya.
MUI juga Tak Setuju
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, juga tidak setuju dengan rencana Prabowo tersebut.
Anwar mengatakan jika rencana itu terwujud maka Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah Gaza.
"Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Menurut dia, saat Palestina dikosongkan, Israel akan menempatkan warga negaranya ke daerah itu sehingga membuat Gaza akan menjadi bagian dari negara Israel Raya.
Hal serupa sudah terjadi terhadap kota Yerussalem yang dulunya dikuasai oleh rakyat Palestina. Sekarang kota tersebut sudah diduduki oleh Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.