Sabtu, 4 Oktober 2025

Menag Soroti Tingginya Angka Perceraian di Pelatihan Berbasis AI Talent DNA Para Penghulu

Penghulu bukan hanya mencatat pernikahan namun juga harus mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pernikahan

HO/IST
ANGKA PERCERAIAN TINGGI - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Prof Nasaruddin Umar menyoroti tingginya angka perceraian di Indonesia. Hal itu diungkapkan Menteri Agama saat membuka Pelatihan Komunikasi dan Konseling Berbasis AI Talent DNA untuk para pengurus dan anggota Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) dari berbagai daerah di Indonesia secara gratis, belum lama ini, di Menara 165, Jakarta, Jumat(21/2/2025). 

“Saya penasaran bagaimana itu Artificial Intelligence (AI) digunakan dalam komunikasi. Ini para penghulu yang hadir dalam kesempatan ini harus mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari Pak Ary Ginanjar,” imbuhnya.  

Tingkatkan Kompetensi Penghulu

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI), Madari, menyampaikan rasa syukur atas adanya kolaborasi yang dilakukan ESQ Corp dan UAG University dengan APRI. 

Ia berharap pelatihan serupa dapat diikuti oleh seluruh Penghulu di Indonesia, bahkan CPNS Penghulu, agar program ini dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi keluarga Indonesia.

"Kami merasa memiliki tanggung jawab untuk membentuk umat melalui keluarga, dan melalui kerja sama ini, harapan kami untuk membentuk keluarga yang lebih baik semakin terbuka,” ungkap Madari.

Selain itu, Direktur Bina KUA, Cecep Khairul Anwar, juga menyampaikan harapannya agar lebih banyak Penghulu yang mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini. 

"Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kompetensi Penghulu dalam berkomunikasi dan memberikan solusi bagi masalah rumah tangga," harapnya.

Tercatat saat ini terdapat 9.333 penghulu di seluruh Indonesia, dimana 8.661 orang berstatus pegawai negeri sipil dan 672 orang berstatus PPK. Sementara itu, akan ada lebih dari 2,5 juta peristiwa pernikahan sepanjang tahun 2024. 

Sebagai informasi, pelatihan berbasis metode AI Talent DNA  ini berbasis pada teknologi analisis perilaku dan pola pikir. 

Teknologi ini memungkinkan konselor untuk mengidentifikasi kepribadian alami seseorang dan memberikan konseling yang lebih personal dan efektif.  
 
Pendiri ESQ Leadership Centre dan Universitas UAG serta pencipta metode AI TalentDNA, Ary Ginandjar Agustian,  menuturkan pentingnya toleransi dan harmoni dalam membangun peradaban yang dimulai dari keluarga. 

"Mewujudkan keluarga dan bangsa yang harmonis dan toleran, perlu dibekali dengan lima instrumen utama: pelatihan public speaking, neuro-linguistik, aplikasi TalentDNA, ESQ coaching dan AI Talent Management," katanya. 

Selain itu, Ary Ginanjar mengatakan bahwa pelatihan yang diberikan secara gratis kepada para penghulu ini merupakan perwujudan khusus dari tridharma perguruan tinggi Universitas UAG.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved