Jumat, 3 Oktober 2025

Prabowo Bicara Peluang Reshuffle Kabinet Merah Putih: Yang Tidak Mau Kerja Benar Saya Singkirkan

Presiden RI, Prabowo Subianto berbicara peluang adanya reshuffle kabinet merah putih setelah lewat 100 hari pemerintahannya.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Jeprima
HARLAH NU - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kata sambutan pada acara puncak acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025). Ia sempat menyinggung peluang adanya reshuffle kabinet merah putih setelah lewat 100 hari pemerintahannya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI, Prabowo Subianto berbicara peluang adanya reshuffle kabinet merah putih setelah lewat 100 hari pemerintahannya.

Namun, ia tidak menjawab lugas mengenai hal tersebut.

Prabowo hanya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia menuntut pemerintah untuk bekerja dengan benar dan bersih.

Karena itu, dirinya ingin menegakkan hal tersebut.

"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.

Prabowo mengatakan dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat. 

Baca juga: Presiden Prabowo Pastikan Tambah Jumlah Pahlawan Nasional dari NU

"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," jelasnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun tidak merinci apakah pernyataan tersebut menandakan adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Dia hanya sempat mengeluarkan kelakar saat menutup pernyataannya.

"Mau lebih jelas lagi? hahaha," ujarnya.

Baca juga: Prabowo: Seluruh Aparat dan Institusi Bersihkan Dirimu Sebelum Kau Dibersihkan!

Ingatkan Pihak Bandel

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto mengultimatum siapa pun pihak yang masih mencoba bandel dalam pemerintahannya.

Dia mengungkit sudah berkali-kali memberikan peringatan secara terbuka.

Prabowo meminta semua pihak untuk berhenti melakukan tindak pidana korupsi di bawah pemerintahannya.

Ia juga mengingatkan siapa pun pihak yang masih tidak patuh dengan arahannya akan ditindak.

"100 hari pertama ya, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndableg (bandel), siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," ujar Prabowo dalam sambutannya di dalam resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved