Jumat, 3 Oktober 2025

Pesan Prabowo di Hadapan Para Jenderal TNI-Polri: Rakyat yang Memberi Makan Tentara dan Polisi

Prabowo Subianto memberikan arahan pada acara Rapim TNI-Polri 2025 di Kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews/Taufik Ismail
RAPIM TNI-POLRI - Presiden Prabowo Subianto hadir dalam acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2025 yang digelar di kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025) petang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pada acara Rapim TNI-Polri 2025 di Kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (30/1/2025).

Dalam arahannya di harapan para jenderal TNI dan polisi itu, Presiden Prabowo mengatakan tentara dan polisi adalah bagian dari negara yang memiliki suatu kekuasaan khusus.

"Tentara dan polisi diberi kekuasaan oleh negara untuk memegang monopoli fisik, monopoli senjata," kata Prabowo.

Menurutnya kekuasaan yang diberikan kepada TNI-Polri sangat besar. 

Rakyat memberikan kepercayaan untuk menjaga ketertiban dan keamanan kepada TNI-Polri.

"Rakyat yang menggaji saudara, rakyat yang melengkapi saudara dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi, dan rakyat memberi kuasa kepada tentara dan polisi untuk memegang monopoli senjata," katanya.

Presiden Prabowo mengatakan dengan kekuasaan yang diserahkan rakyat kepada TNI-Polri, maka aparat dituntut untuk berdedikasi tinggi. 

Bahkan pengorbanan yang diberikan aparat TNI-Polri kepada rakyat haruslah besar.

Baca juga: Arahan Prabowo di Acara Rapim TNI-Polri: Ciri Khas Negara Gagal adalah Tentara dan Polisi yang Gagal

"Bahkan bisa disebut begitu saudara menerima mandat tersebut, menerima kekuasaan tersebut, saudara-saudara sebenarnya sudah menyerahkan jiwa dan ragamu kepada bangsa dan rakyat," katanya.

Dalam arahannya di acara itu Prabowo juga mengatakan kondisi suatu negara tercermin dari kondisi aparat TNI dan Kepolisiannya.

"Karena itu biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan TNI dan Polri adalah dua institusi yang merupakan wujud dari kehadiran negara. 

Selain itu juga merupakan wujud dari penegakan kedaulatan dan eksistensi negara.

"Undang-undang dasar, undang-undang keputusan-keputusan presiden, peraturan-peraturan pemerintah, peraturan-peraturan presiden dan semua produk-produk dari pemerintahan tidak ada artinya kalau tidak ditegakkan," katanya.

"Semua rencana terbaik suatu bangsa tidak ada artinya kalau tidak dapat diimplementasikan," imbuhnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved