Sabtu, 4 Oktober 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Perintah Presiden Prabowo Soal Pagar Laut: Tak Ada Keistimewaan Bagi Pelanggar Hukum

Perintah Presiden Prabowo Subianto sangat tegas soal pagar laut misterius di Perairan Tangerang sepanjang lebih dari 30 Km.

Penulis: Gita Irawan
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Dalam wawancara tersebut, Hasan Nasbi banyak membahas tentang kinerja Kabinet Merah-Putih selama 100 hari terkini. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

Ia menjelaskan apa yang kemudian akan ditinjau ulang oleh pemerintah mencakup sejumlah hal di antaranya pelanggaran-pelanggaran dalam pelaksanaan PSN, bukan PSN itu sendiri.

"Ya kira-kira itu, jangan sampai melanggar. Proyek Strategis Nasional keputusan pemerintah, tapi kalau ada hal-hal yang melanggar jangan berlindung di balik Ini Proyek Strategis Nasional. Kalau melanggar ya melanggar saja, kan begitu," ucap Hasan.

Baca juga: Menteri Trenggono Sudah Punya Petunjuk Pemilik Pagar Laut Misterius, tapi Belum Bisa Kasih Bocoran

"Jadi bukan masalah di Proyek Strategis Nasionalnya, yang jadi masalah adalah pelanggaran-pelanggarannya. Jadi kalau hal melanggar ya mau Proyek Strategis Nasional, mau enggak kan, jangan berlindung dibalik 'kami kan Proyek Strategis Nasional boleh dong kami melanggar'. Enggak begitu, enggak bisa begitu. Enggak bisa begitu," ujar dia.

Hasan juga menjawab anggapan yang menghubung-hubungkan kasus pagar laut Tangerang yang hingga saat ini belum diketahui siapa pemiliknya dengan rumor yang menyebut masih adanya pengaruh Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto saat ini.

Menurut Hasan rumor tersebut muncul dari kalangan masyarakat yang memiliki minat agak berlebihan dalam politik ditambah kebencian dengan sosok Jokowi.

Hasan pun dengan tegas membantah hal tersebut.

Ia menegaskan keputusan-keputusan bernegara saat ini ada di tangan Presiden Prabowo.

"Enggak lah. Siapa yang jadi presiden akan jadi presiden. Kita menyadari ada sebagian teman-teman yang punya passion agak berlebih dalam politik terus menerus menebar teori konspirasi atau kebenciannya terhadap misalnya Pak Jokowi kemudian mencoba membentur-benturkan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi atau sebaliknya Pak Jokowi dengan Pak Prabowo," ungkapnya.

"Menurut saya sudahilah itu. Pak Jokowi sudah selesai dengan terhormat sebagai presiden, beliau menjalani masa istirahat beliau sekarang, dan beliau kan enggak ada cawe-cawe," lanjut Hasan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved