Kamis, 2 Oktober 2025

Prabowo Ingin Menambah Lahan Sawit di Indonesia, Ini Kata Guru Besar IPB

Presiden Prabowo menegaskan bahwa penambahan lahan kelapa sawit tidak perlu dikhawatirkan sebagai ancaman deforestasi.

Setpres
Presiden Prabowo Subianto. Ia mengumumkan rencana untuk memperluas lahan kelapa sawit di Indonesia dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN 2025-2029 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas. 

Yanto menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak yang salah paham mengenai rencana pemerintah. "Saya yakin ada misunderstanding tentang pengertian hutan dan kawasan hutan. Semua yang tidak setuju tampaknya berpikir bahwa Presiden akan membuka hutan rimba raya," ujarnya.

Dengan catatan pemanfaatan yang tepat dan tetap memperhatikan konservasi, rencana penambahan lahan kelapa sawit di kawasan hutan yang rusak diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi produktivitas lahan, kebutuhan pangan, dan energi Indonesia.

Rencana ini, menurut Yanto, bukanlah bentuk deforestasi berdasarkan definisi internasional maupun hukum nasional, asalkan dilakukan dengan cara yang benar.

Pandangan Walhi

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Manager Kampanye Hutan dan Kebun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Uli Arta Siagian.

Dia menyayangkan pernyataan presiden mengenai ekspansi sawit tidak menyebabkan deforestasi.

Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2022, sawit bukan tanaman hutan.

KLHK mencatat, ada sekitar 3,2 juta hektare sawit ilegal di kawasan hutan. Artinya, seluas 3,2 juta hektare hutan telah mengalami deforestasi akibat ekspansi sawit skala besar.

"Ini menunjukkan bahwa pernyataan presiden tidak berdasarkan data dan fakta yang diterbitkan pemerintah sendiri," kata Uli, kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Sumber: Tribun Banten

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved