Jumat, 3 Oktober 2025

Gelar Sidang IPPP ke-2, DPR Perkuat Posisi Diplomatik Global Indonesia

DPR RI kembali mengadakan pertemuan dengan parlemen-parlemen negara kawasan Pasifik melalui Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2.

Dok DPR
Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. BKSAP DPR RI kembali mengadakan pertemuan dengan parlemen-parlemen negara kawasan Pasifik melalui Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Jakarta, 24-26 Juli 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI kembali mengadakan pertemuan dengan parlemen-parlemen negara kawasan Pasifik melalui Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Jakarta, 24-26 Juli 2024.

Acara ini rencananya dihadiri perwakilan 16 negara kawasan Pasifik.

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mengungkapkan pertemuan ini merupakan kelanjutan dari IPPP pertama yang digelar pada tahun 2018.

"Karena pandemi Covid-19 dan kesibukan DPR RI menjadi tuan rumah IPU pada tahun 2022, pertemuan kedua baru bisa dilaksanakan sekarang. Kami berharap partisipasi aktif dari parlemen negara-negara Pasifik," ujar Fadli Zon dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (24/7/2024).

Tujuh negara telah mengonfirmasi kehadirannya, termasuk Papua Nugini dan Fiji yang akan diwakili oleh ketua parlemennya.

IPPP ke-2 bertujuan membangun konektivitas antara DPR RI dengan parlemen negara-negara Pasifik melalui berbagai kerja sama.

Forum ini diharapkan dapat membuka dialog dan komunikasi antar negara di kawasan Pasifik, yang memiliki kepentingan geopolitik penting.

Pertemuan ini akan membahas isu-isu terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mendorong kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan di Indonesia, negara-negara Asia Pasifik, dan dunia.

"Pertemuan ini akan merumuskan konsep pemeliharaan Sumber Daya Alam (SDA) di masing-masing negara untuk kepentingan bersama, serta menyelesaikan tantangan seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan," ungkapnya.

Adapun tema yang diusung adalah 'Partnership for Prosperity: Fostering Regional Connectivity and Inclusive Development'.

Fadli berujar, sebagai tuan rumah, Indonesia memainkan peran sentral dalam IPPP ke-2.

Baca juga: DPR Bentuk Pansus Haji, Ini Tanggapan BPKH yang Kelola Dana Haji

Forum ini penting bagi kepentingan nasional Indonesia, terutama dalam menjelaskan isu-isu terkait seperti situasi di Papua.

"Sebagian besar kita sudah mengenal mereka, sehingga dialog ini penting untuk memperkuat pemahaman dan kerja sama," tambah Fadli.

Diharapkan hasil dari IPPP ke-2 dapat menjadi masukan bagi The 53rd Pacific Islands Forum (PIF) Leaders Meeting yang akan diselenggarakan pada 26-30 Agustus 2024 di Tonga.

IPPP ke-2 menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat relasi dan kerja sama dengan negara-negara Pasifik, demi kemajuan bersama di berbagai bidang.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved