Minggu, 5 Oktober 2025

Rycko Amelza Dahniel Minta Kalangan Mahasiswa Waspada, Pola Serangan Terorisme Berubah

kelompok radikal terorisme ini telah memperkenalkan dan menggunakan simbol-simbol agama dengan masuk ke rohis rohis

Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
Dok. BNPT
Rycko Amelza Dahniel Minta Kalangan Mahasiswa Waspada, Pola Serangan Terorisme Berubah 

“Memperkuat rasa kebangsaan bagi para generasi muda saat ini adalah dengan menggunakan pengetahuan, seperti rajin membaca. Mudah-mudahan di kampus ini bisa diberikan tentang memperkuat rasa kebangsaan juga sejarah tentang terbentuknya Indonesia, sejarah perjuangan negara kesatuan Republik Indonesia, sejarah Bagaimana membentuk negeri ini, sejarah bagaimana kita pernah merasakan ketika kita tidak bersatu yang kemudian dipecah belah kita dikalahkan dan kita dijajah seperti itu,” paparnya.

Karena dengan memiliki ilmu pengetahuan menurutnya, para mahasiswa diharapkan akan memahami betul sesungguhnya apa yang diajarkan. Dirinya memberikan contoh, Pemenang Nobel Perdamaian tahun 2014 asal Paksitan, Malala Yousafzai yang mengatakan bahwa, “Dengan senjata kita bisa melawan dan membunuh teroris. Tapi hanya dengan pengetahuan dan dengan pendidikan kita dapat membunuh ideologi terorisme ini”.

Untuk itu Kepala BNPT kembali berpesan kepada para mahasiswa sekalian untuk memanfaatkan masa-masa yang sangat berharga dan bahagia menjadi mahasiswa. Para mahasiswa harus dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk belajar, menimba ilmu pengetahuan, fokus untuk belajar dengan memahami berbagai macam ideologi yang berkembang dikehidupan sekitar baik yang didengar langsung maupun yang menggunakan sarana media sosial.

“Pahami itu secara betul. Perkuat rasa toleransi, perkuat betul rasa memiliki keberagaman yang ada di Indonesia ini, jaga bangsa ini jaga negeri ini, mari kita tolak kekerasan, kita tolak radikalisme, kita tolak ideologi terorisme ini. Dengan apa ? Dengan semangat belajar, belajar yang tekun,” kata mantan Kapolda Sumatera Utara dan Kapolda Jawa Tengah.

Sementara itu Rektor Unnes, Prof Dr. S. Martono, M.Si. dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa dengan adanya kuliah umum yang disampaikan Kepala BNPT dirinya yakin di kampus Unnes ini akan lahir orang-orang yang anti radikalisme, orang-orang yang anti teroris.

“Kami hanya bisa berharap bahwa dengan kuliah umum ini justru akan menguatkan kita untuk bersatu dalam berbagai perbedaan. Saya berharap para mahasiswa bisa mengikuti dan menyimak dan menanamkan dalam hati saudara apa yang dikatakan oleh Kepala BNPT, karena saudara atau adik-adik mahasiswa ini adalah bagian dari masa depan bangsa Indonesia,” tutur Prof. S, Martono.

Prof Martono mengatakan bahwa baik buruknya negara ini ada di pundak mahasiswa dan juga di pundak seluruh civitas akademica. Dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada BNPT yang mau memberikan pencerahan kepada para generasi muda bangsa ini.

“Mari bersama-sama untuk lurus berdasarkan keyakinan kita, berdasarkan langkah kita dan berdasarkan hukum yang berlaku di negara kita. Utamakan toleransi kita tolak radikal dan wujudkan Indonesia yang harmonis itu yang diutamakan,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan ini Plt Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi yang juga menjabat sebagai Direktur Perlindungan, Brigjen Pol. Drs. Imam margono, Deputi bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol. Ibnu Suhaendra, S.Ik, Direktur Pencegahan, Prof. Dr. Irfan Idris, MA, Direktur Penindakan, Brigjen Pol. Dr. Muhammad Rosidi, Kasubdit Kontra Propaganda, Kolonel Sus. Drs. Solihuddin Nasution, M.Si., perwakilan Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah dan Mitra Deradikalisasi ustad Nasir Abbas.

Sementara dari pihak Unnes juga tampak hadir para Wakil Rektor, seluruh Dekan, dan pejabat utama di lingkungan Rektorat Unnes lainnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved