BNPT Gelar Pelatihan Mitigasi Aksi Teror, Siapkan Langkah Pencegahan Terhadap Ancaman Terorisme
BNPT menilai perlunya persiapan langkah pre-emtive dan preventif terhadap potensi ancaman terorisme.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai perlunya persiapan langkah pre-emtive dan preventif terhadap potensi ancaman terorisme.
Hal ini sebagaimana Pelatihan Mitigasi Aksi Terorisme Integratif (K/L/D/I, TNI & Polri) yang digelar, mulai tanggal 20-22 Mei 2025, di Kuta, Badung, Bali.
Plt. Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Pol. Wawan Ridwan mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kemampuan operasional aparat dalam menghadapi potensi aksi terorisme, khususnya di Provinsi Bali yang merupakan salah satu kawasan vital nasional dan pusat pariwisata dunia.
Untuk itu, menurutnya, hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kesiapsiagaan seluruh aparatur negara dari berbagai sektor.
“Upaya pre-emptif dan preventif perlu dipersiapkan. Salah satu upaya yang efektif untuk dilaksanakan adalah dengan peningkatan kesiapsiagaan seluruh aparatur pemerintah, baik Polri, TNI maupun instansi terkait lainnya,” kata Wawan, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5/2025).
Menurutnya kesiapsiagaan harus terus dibangun, mengingat Bali memiliki nilai strategis tinggi karena menjadi pilihan wisatawan dan kerap menjadi tuan rumah berbagai kegiatan berskala nasional dan internasional.
“Latihan mitigasi aksi terorisme integratif yang kita laksanakan di Bali ini, yang khususnya kami dari BNPT mempunyai kewajiban untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan nasional, meningkatkan kemampuan aparat, salah satunya kami melaksanakan kegiatan pelatihan mitigasi aksi terorisme di Bali,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wawan mengatakan Sebagai leading sector dalam penanggulangan terorisme di Indonesia, BNPT memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong kesiapsiagaan nasional melalui berbagai program peningkatan kemampuan aparatur.
Pelatihan ini dinilai menjadi langkah nyata dalam mewujudkan kolaborasi lintas sektor demi menciptakan sistem mitigasi aksi terorisme yang tangguh dan responsif.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari berbagai instansi, termasuk Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Bali, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, BPBD Bali, Brimob, Biddokkes Polda Bali, Bidlabfor, Bagops Resta Denpasar, Roops Polda Bali, Ditreskrimum, Ditbinmas, Ditsamapta, Ka Intel Lanud Rai, Ba Intelijen Urpamtubuh Lanud Rai, TNI AD Kodam IX/Udayana, dan Lanal Denpasar.
Menko Yusril Pastikan Tidak Ada Satupun Tahanan Aksi Demo Disangkakan Pidana Makar dan Terorisme |
![]() |
---|
CICSR Soroti Keterlibatan Anak-anak dan Penggunaan Bom Molotov: Sudah Mengarah Terorisme |
![]() |
---|
Lawan Radikalisme di Media Sosial, Anggota DPR Minta BNPT Perkuat Kontra-Narasi |
![]() |
---|
Pemerintah Kaji Pemulangan WNI Napi Terorisme di Luar Negeri, Antara Kemanusiaan dan Diplomasi |
![]() |
---|
Batas Waktu Pengajuan Kompensasi Korban Terorisme Diperpanjang dari Tiga Tahun Jadi 10 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.