Senin, 6 Oktober 2025

Indonesia Tuan Rumah Konferensi Agama dan Dampak Negatif Perubahan Iklim Se-Asia Tenggara

Indonesia menjadi tuan rumah konferensi Majelis Hukama Muslimin membahas peran agama dan dampak negatif perubahan iklim tingkat Asia Tenggara.

dok.
Sekretaris Jenderal MHM Konselor Mohamed Abdelsalam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah konferensi Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang membahas peran agama dan dampak negatif perubahan iklim tingkat Asia Tenggara yang akan berlangsung pada 4 Oktober 2023.

Konferensi ini akan dihadiri 150 peserta yang merepresentasikan berbagai agama di Asia Tenggara, cendekiawan, akademisi, dan generasi muda yang peduli terhadap isu perubahan iklim dan mengambil tema besar: “Ikhtiar Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Agama dan Budaya Lokal dalam Menyikapi Perubahan Iklim, Pelestarian lingkungan, dan Pembangunan Berkelanjutan”.

Sekretaris Jenderal MHM Konselor Mohamed Abdelsalam menyatakan kegiatan bertujuan untuk mendiskusikan kontribusi pemikiran tokoh dan pemuka berbagai agama sekaligus menemukan solusi untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim.

Selain itu, konferensi ini juga dimaksudkan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran tentang risikonya.

“Konferensi Asia Tenggara ini diadakan sebagai persiapan untuk Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin dan Pemuka Agama Sedunia yang akan diadakan di Abu Dhabi pada tanggal 6 dan 7 November 2023,” terang Konselor Abdelsalam, Jumat (29/9/2023).

Sekretaris Jenderal MHM Konselor Mohamed Abdelsalam_
Sekretaris Jenderal MHM Konselor Mohamed Abdelsalam

Abdelsalam menambahkan, Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara ini juga merupakan persiapan menuju Conference of the Parties 28 (COP28) yang akan diselenggarakan di Uni Emirat Arab pada akhir tahun ini.

Anggota Majelis Hukama Muslimin asal Indonesia Prof. Dr. M. Quraish Shihab mengatakan, dunia saat ini menghadapi ancaman perubahan iklim akibat kerusakan alam dan lingkungan.

Hal ini menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim sudah nyata dan terasa akibat kekeringan, pemanasan global, mencairnya salju di Antartika, dan naiknya permukaan air laut.

“Kita semua, individu, kelompok, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, harus bekerja sama untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran polusi,” tegas Prof Quraish Shihab.

Prof. Quraish Shihab menambahkan bahwa langkah penanggulangan tersebut harus dilakukan dalam skala seluas-luasnya, karena itu dibutuhkan peran yang mendesak dari para tokoh agama untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kemanusiaan ini.

Baca juga: Mendag: Isu Perubahan Iklim Akan Berdampak Pada Perdagangan Tahun 2026

Anggota Komite Eksekutif Majelis Hukama Muslimin TGB M. Zainul Majdi menjelaskan, konferensi yang akan dihadiri oleh banyak tokoh pemerintahan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja, itu akan membahas sejumlah topik penting.

Di antara isu-isu penting yang menjadi perhatian konferensi ini adalah 1) Negara dan Tantangan Perubahan Iklim: Visi, Strategi, Aksi; 2) Menuju Teologi Hijau (Green Theology): Bagaimana Keyakinan Agama Membangun Kesadaran Pelestarian Lingkungan?; 3) Peran Institusi dan Tokoh Agama dalam Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim; 4) Urgensi Kebijakan Pembangunan Bidang Keagamaan dalam Mengatasi Krisis Lingkungan dan Perubahan Iklim; 5) Agama, Sains, dan Perubahan Iklim: Perspektif dan Pengalaman; dan 6) Bersama Selamatkan Bumi: Mempertemukan Nurani, Tanggung Jawab, dan Kolaborasi Negara-Nagara Dunia dalam Mengatasi Krisis Lingkungan dan Perubahan Iklim.

Konferensi ini direncanakan akan mengeluarkan sejumlah rekomendasi strategis dan efektif untuk meningkatkan upaya mencegah dampak negatif isu perubahan iklim, berdasarkan praktik baik yang telah berjalan di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.

Rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada Konferensi Tingkat Tinggi Pemuka dan Tooh Agama Sedunia yang diselenggarakan oleh Majelis Hukama Muslimin di Abu Dhabi pada November mendatang, dan juga akan disampaikan pula kepada Sekretariat Jenderal Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), Sekretariat Eksekutif Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, Sekretariat PBB, serta Forum Konferensi Asia-Dunia tentang Perubahan Iklim.

Baca juga: Kerugian Ekonomi Akibat Perubahan Iklim Diprediksi Rp27,9 T, Pemerintah Diminta Jaga Ketahanan Air

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved