Senin, 29 September 2025

10 Mitos tentang Perubahan Iklim: Benarkah Kenaikan Suhu 1,5 Derajat Celsius Tidak Terasa Dampaknya?

Inilah 10 mitos tentang perubahan iklim yang perlu diluruskan, benarkah kenaikan suhu 1,5 derat Celsius tidak berdampak apa-apa?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
Pexels
MITOS PERUBAHAN IKLIM - Foto ilustrasi perubahan iklim yang diunduh dari Pexels pada 4 Juli 2025. Inilah 10 mitos tentang perubahan iklim yang perlu diluruskan, benarkah kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius tidak berdampak apa-apa? 

TRIBUNNEWS.COM – Krisis iklim menjadi topik hangat di berbagai media.

Namun, masih banyak kesalahpahaman mengenai apa itu perubahan iklim dan apa penyebab utamanya.

Mengutip WWF dan nationalgrid.com, berikut 10 mitos paling umum tentang perubahan iklim.

Mitos 1: Iklim Bumi selalu berubah

Memang benar bahwa iklim Bumi telah mengalami banyak perubahan selama 4,5 miliar tahun.

Namun, kali ini skala perubahannya berlangsung sangat cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Laju kenaikan suhu saat ini setidaknya 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan kepunahan massal terakhir 65 juta tahun lalu, ketika 95 persen spesies laut dan 70 persen spesies darat punah.

Perubahan yang dulunya terjadi dalam ratusan ribu tahun kini berlangsung hanya dalam beberapa dekade.

MITOS PERUBAHAN IKLIM - Foto ilustrasi perubahan iklim yang diunduh dari Pexels pada 4 Juli 2025. Inilah 10 mitos tentang perubahan iklim yang perlu diluruskan, benarkah kenaikan suhu 1,5 derajat Celcius tidak berdampak apa-apa?
MITOS PERUBAHAN IKLIM - Foto ilustrasi perubahan iklim yang diunduh dari Pexels pada 4 Juli 2025. Inilah 10 mitos tentang perubahan iklim yang perlu diluruskan, benarkah kenaikan suhu 1,5 derajat Celcius tidak berdampak apa-apa? (Pexels)

Mitos 2: Pemanasan global tidak nyata karena cuaca masih terasa dingin

Pemanasan global mengacu pada peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi, yang menyebabkan gangguan dalam sistem iklim alami.

Perubahan ini membuat peristiwa cuaca ekstrem seperti kekeringan, gelombang panas, dan badai menjadi lebih sering dan lebih parah.

Aneh tapi nyata, pemanasan global juga bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya cuaca dingin ekstrem.

Perlu dipahami perbedaan antara cuaca (perubahan jangka pendek) dan iklim (pola jangka panjang).

Baca juga: Kolaborasi Multisektor Wujudkan Ketahanan Iklim dan Pelestarian Hutan Kalbar 

Variasi musiman, seperti musim dingin yang tetap terasa dingin, tetap terjadi meskipun suhu global meningkat.

Mitos 3: Kenaikan suhu 1,5°C tidak terasa dampaknya

Faktanya, kenaikan suhu sekecil apa pun bisa berdampak besar terhadap cuaca dan kehidupan di Bumi.

Menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), jika suhu naik 2°C, lebih dari 2 miliar orang akan secara teratur terpapar panas ekstrem—dua kali lipat dibanding jika kenaikan dibatasi hingga 1,5°C.

Perbedaan setengah derajat juga bisa menyebabkan hilangnya dua kali lebih banyak spesies tumbuhan dan vertebrata, serta tiga kali lebih banyak spesies serangga.

Mitos 4: Manusia tidak mungkin menyebabkan perubahan iklim

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan