10 Mitos tentang Perubahan Iklim: Benarkah Kenaikan Suhu 1,5 Derajat Celsius Tidak Terasa Dampaknya?
Inilah 10 mitos tentang perubahan iklim yang perlu diluruskan, benarkah kenaikan suhu 1,5 derat Celsius tidak berdampak apa-apa?
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM – Krisis iklim menjadi topik hangat di berbagai media.
Namun, masih banyak kesalahpahaman mengenai apa itu perubahan iklim dan apa penyebab utamanya.
Mengutip WWF dan nationalgrid.com, berikut 10 mitos paling umum tentang perubahan iklim.
Mitos 1: Iklim Bumi selalu berubah
Memang benar bahwa iklim Bumi telah mengalami banyak perubahan selama 4,5 miliar tahun.
Namun, kali ini skala perubahannya berlangsung sangat cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Laju kenaikan suhu saat ini setidaknya 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan kepunahan massal terakhir 65 juta tahun lalu, ketika 95 persen spesies laut dan 70 persen spesies darat punah.
Perubahan yang dulunya terjadi dalam ratusan ribu tahun kini berlangsung hanya dalam beberapa dekade.

Mitos 2: Pemanasan global tidak nyata karena cuaca masih terasa dingin
Pemanasan global mengacu pada peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi, yang menyebabkan gangguan dalam sistem iklim alami.
Perubahan ini membuat peristiwa cuaca ekstrem seperti kekeringan, gelombang panas, dan badai menjadi lebih sering dan lebih parah.
Aneh tapi nyata, pemanasan global juga bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya cuaca dingin ekstrem.
Perlu dipahami perbedaan antara cuaca (perubahan jangka pendek) dan iklim (pola jangka panjang).
Baca juga: Kolaborasi Multisektor Wujudkan Ketahanan Iklim dan Pelestarian Hutan Kalbar
Variasi musiman, seperti musim dingin yang tetap terasa dingin, tetap terjadi meskipun suhu global meningkat.
Mitos 3: Kenaikan suhu 1,5°C tidak terasa dampaknya
Faktanya, kenaikan suhu sekecil apa pun bisa berdampak besar terhadap cuaca dan kehidupan di Bumi.
Menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), jika suhu naik 2°C, lebih dari 2 miliar orang akan secara teratur terpapar panas ekstrem—dua kali lipat dibanding jika kenaikan dibatasi hingga 1,5°C.
Perbedaan setengah derajat juga bisa menyebabkan hilangnya dua kali lebih banyak spesies tumbuhan dan vertebrata, serta tiga kali lebih banyak spesies serangga.
Mitos 4: Manusia tidak mungkin menyebabkan perubahan iklim
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
IDSurvey Dorong Praktik Bisnis Hijau Lewat Pendekatan Riset dan Teknologi |
![]() |
---|
Agroforestri Bukan Tren, Menhut: Tutupan Pohon Jaga Iklim dan Hidupi Rakyat |
![]() |
---|
Pentingnya Kebersamaan Lintas Sektor Menjaga Kelestarian Sungai Ciliwung |
![]() |
---|
Gerakkan Ekonomi Daerah, Dunia Usaha di Kabupaten Brebes Didorong Tingkatkan Konstribusi |
![]() |
---|
Eddy Soeparno Dorong Anak Muda Dukung Kepemimpinan Prabowo dalam Hadapi Krisis Iklim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.