“Atas kesadaran melindungi kemanusiaan dan perdamaian, saya ikut mendukung sikap pemerintah Maroko, Turki, Rusia, Yordania, Saudi Arabia, Malaysia, Mesir, Irak, Iran, Kuwait, Syria, bahkan AS, juga Liga Arab, lembaga Al Azhar, Liga Muslim Dunia, beserta pihak-pihak lainnya yang tegas menolak sikap ‘radikal’ intoleran dari otoritas Swedia,” ujar HNW.
HNW mendukung tuntutan agar Indonesia mendorong agar Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Darurat untuk secara tegas memutuskan menolak keputusan Swedia, menarik semua Duta Besar negara-negara anggota OKI dari Swedia sebagaimana telah dilaksanakan pemerintah Maroko dan Yordania, serta memboikot produk-produk Swedia yang beredar sebagaimana diserukan oleh lembaga Al Azhar.
“Saya juga menyerukan kepada Kementerian Luar Negeri RI untuk melakukan pemanggilan Duta Besar Swedia, sebagaimana yang juga dilakukan pemerintah Maroko, semua ini demi menyampaikan sikap penolakan Indonesia terhadap sikap otoritas Swedia yang melanggengkan rasisme, kebencian, dan intoleransi yang bertolak belakang dengan sikap masyarakat Internasional yang menolak radikalisme, intoleran dan ekstremisme," ujarnya.
"Hal itu juga bertentangan dengan sikap konstitusional Indonesia yang menjunjung ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” pungkas HNW.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.