Minggu, 5 Oktober 2025

Lemhannas Amati Dinamika Negara di Timur Tengah Hitung Kemungkinan Eskalasi Ketegangan di Dunia 

Dinamika hubungan negara-negara di Timur Tengah menjadi salah satu variabel dalam kajian-kajian rutin yang dilakukan Lemhannas setiap akhir bulan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Erik S
HANDOUT
Gubernur Lemhannas sekaligus penasihat senior Lab 45 Andi Widjajanto mengatakan pihaknya memberikan perhatian serius terhadap dinamika hubungan negara-negara di Timur Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhannas sekaligus penasihat senior Lab 45 Andi Widjajanto mengatakan pihaknya memberikan perhatian serius terhadap dinamika hubungan negara-negara di Timur Tengah.

Dinamika hubungan negara-negara di Timur Tengah, kata dia, menjadi salah satu variabel dalam kajian-kajian rutin yang dilakukan Lemhannas setiap akhir bulan untuk menghitung kemungkinan terjadinya eskalasi ketegangan di dunia.

Baca juga: Lemhannas Sebut 3 Lembaga Telah Siapkan Mitigasi Eskalasi Geopolitik Signifikan Jelang Pemilu 2024

Selama ini, kata dia, Lemhannas secara rutin melakukan kajian geopolitik untuk disampaikan kepada Presiden setiap akhir bulan. 

Hal tersebut disampaikannya dalam Webinar bertajuk Prospek Normalisasi Hubungan Diplomatik Arab Saudi-Israel yang digelar Lab 45 di kanal Youtube LAB 45 pada Rabu (21/6/2023).

"Dan salah satu variabel yang kami amati dalam kajian Lemhannas adalah tentang dinamika hubungan Timur Tengah. Jadi sekarang kami di Lemhannas betul-betul memperhatikan bagaimana hubungan antara negara-negara Arab dengan Iran misalnya," kata Andi.

"Bagaimana Suriah kemarin kembali bergabung ke dalam Liga Arab. Bagaimana upaya, pendekatan yang dilakukan Arab Saudi dan Israel, termasuk upaya-upaya yang difasilitasi oleh China," sambung dia.

Andi kemudian menceritakan pengalaman pribadinya terkait dengan kajian Timur Tengah.

Baca juga: Gubernur Lemhannas: IKN Tingkatkan Nilai Geostrategis Lewat Pembangunan Titik Konektivitas di ALKI

Ia mengaku sempat mengambil mata kuliah hubungan internasional Timur Tengah pada 30 tahun yang lalu.

Saat itu, ia langsung memutuskan tidak mengerti tentang Timur Tengah

Ia pun mengaku jarang sekali melakukan kajian Timur Tengah

Hari ini, kata dia, ia tengah berada di Singapura untuk menjalankan tugas dari Lemhannas menemui beberapa kementerian dan lembaga sejak Senin lalu sampai Jumat pekan ini.

Kemarin malam, kata dia, ia masuk ke salah satu toko buku di Singapura, dan langsung melihat buku-buku tentang Timur Tengah termasuk buku-buku tentang Israel.

Andi mengaku agak terkejut ketika melihat perkembangan-perkembangan yang ada dari buku-buku tersebut.

"Salah satu yang terlihat adalah semakin banyak kajian-kajian yang mengarah kepada kajian kultural, semakin banyak juga kajian-kajian yang menunjukkan bagaimana hubungan antara Timur Tengah, negara-negara Arab, dan Israel itu sudah diwarnai dengan kehadiran China di sana," kata dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved