Fakta-fakta Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah karena Beda Hari Pelaksanaan Idul Fitri
Andi Pangerang pada surat pernyataannya mengakui merasa emosi melihat serangan sejumlah pihak kepada peneliti BRIN Thomas Djamaluddin.
BRIN Minta Maaf
Pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meminta maaf atas sikap pegawainya yang melontarkan komentar ancaman pembunuhan di media sosial kepada warga Muhammadiyah.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengakui bahwa hal tersebut dilakukan oleh salah satu pegawainya, itu kurang bijak.
Secara kelembagaan, Laksana menyampaikan permintaan maaf atas perilaku pagawainya itu.
"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu civitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," ujar Laksana, Selasa (25/4/2023).
Baca juga: BRIN Akan Gelar Sidang Etik terhadap Andi Pangerang soal Ancaman ke Muhammadiyah
Akan Disidang Etik
Untuk selanjutnya, pihak BRIN akan memproses Andi Pangerang atas kesalahannya itu melalui Sidang Majelis Etik ASN.
Adapun sidang ini akan digelar pada Rabu (26/4/2023) besok.
"Setelahnya, sidang etik Majelis Hukum dan Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final," ujar Laksana.
Atas kejadian tersebut, Laksana mengimbau kepada para peneliti BRIN agar lebih bijak lagi dalam menyampaikan pendapat di media sosial.
Selain itu, juga harus lebih mengedepankan nilai berakhlak.
"Dan mengedepankan nilai Berakhlak (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif)," lanjut Laksana.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini/Rahmat Fajar Nugraha/Ibriza Fasti Ifhami/Rifqah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.