Sabtu, 4 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Ketua PP Muhammadiyah Ingatkan Menkeu Purbaya Masyarakat Butuh Fakta Bukan Kata-kata

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mendorong Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mereformasi perpajakan.

Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
REFORMASI PERPAJAKAN = Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas. Anwar Abbas mengingatkan kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar benar-benar menguasai makro ekonomi, kebijakan fiskal, dan agenda mereformasi sektor perpajakan. 

 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mendorong Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mereformasi perpajakan.

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, di dalam negeri Purbaya banyak dikritik bukan karena pemikiran ekonominya, melainkan oleh letupan-letupan perkataannya yang kerap menyinggung hati rakyat, terutama saat menanggapi tuntutan rakyat 17+8.

“Padahal, di samping itu kita lihat Purbaya juga punya hal-hal yang patut dibanggakan seperti tekadnya yang cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan agar tercipta keadilan sosial,” kata Anwar Abbas, Rabu (10/9/2025).

Mengingat masalah ekonomi nasional saat ini mendapat tekanan dari perkembangan geopolitik dan ekonomi global, banyak hal yang harus diurus Purbaya di posisinya sebagai menteri keuangan RI.

Dia harus benar-benar menguasai makro ekonomi, kebijakan fiskal, dan agenda mereformasi sektor perpajakan.

“Reformasi perpajakan itu penting agar tidak ada orang di negeri ini terutama dari kelompok usaha besar dan menengah yang bisa menghindari pajak, sehingga pendapatan negara bisa meningkat secara signifikan,” ujar Anwar Abbas.

Dia berharap masyarakat dapat menahan diri untuk memberi kesempatan kepada Purbaya membuktikan ucapannya.

“Katanya dia tahu cara mendorong pertumbuhan ekonomi nasional untuk tumbuh 8 persen seperti yang diharapkan Presiden Prabowo,” lanjutnya.

Anwar mengingatkan, di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, perekonomian Indonesia bisa tumbuh 6 persen.

Baca juga: Menkeu Purbaya: Saya 15 Tahun Lebih di Pasar, Tahu Betul Bagaimana Caranya Memperbaiki Ekonomi

Hal itu ditopang oleh mesin ekonomi yang lebih banyak didorong sektor swasta, sementara di masa Jokowi ekonomi tumbuh 5 persen karena lebih banyak didorong sektor pemerintah.

“Kita lihat dan kita tunggu saja, karena yang dibutuhkan rakyat sekarang ini bukan kata-kata tapi fakta,” ujar Anwar Abbas.

Sebelumnya, Purbaya yakin ada peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen paling tidak dalam 2—3 tahun ke depan terutama setelah masalah perlambatan ekonomi yang saat ini terjadi dapat segera diatasi.

Baca juga: Tanggapan Luhut Soal Pengangkatan Purbaya Sebagai Menkeu

Purbaya mendapatkan perintah Presiden Prabowo Subianto menciptakan pertumbuhan ekonomi 8 persen.

"Saya bilang bertahap Pak, kita capai yang 8 persen itu. (Presiden) dia bilang jangan lama-lama, secepatnya! Ya kita cobalah," ujar Purbaya saat ditemui selepas acara pelantikan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (8/9/2026).

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved