Sekjen PDIP: Berpolitik Tergantung Diri Sendiri, Niatnya untuk Korupsi atau Bangun Peradaban
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut, bahwa sisi gelap dalam politik memang ada.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut, bahwa sisi gelap dalam politik memang ada.
Namun, kata Hasto, tak harus jadi penghambat bagi para anak muda untuk mau terjun ke dalam dunia politik yang kerap dianggap kotor.
Hal itu sampaikan Hasto dalam acara Ngobrol Sareng (Ngobras) di kantor DPC Kota Bandung pada Jumat (27/1/2023) sore.
Acara itu dimoderatori oleh Budayawan Budi Dalton.
Lalu, ada Ustadz Tatan Ahmad Santana yang merupakan Pengurus Dewan Tafkir PP Persis dan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono serta ratusan anak muda Bandung yang hadir di acara itu.
Baca juga: Sekjen PDIP: Kota Bandung Jadi Tempat Kontemplasi Ideologis Terpenting Bagi Bung Karno
Awalnya, seorang anak muda peserta acara bernama Rifki menyampaikan uneg-unegnya.
Dirinya berniat terjun ke politik.
Namun dirinya merasa sedikit malu karena dunia politik dianggap adalah dunia yang kotor.
Merespons itu, Hasto mengaku dahulu dirinya juga punya ketakutan yang sama. Tapi Hasto tak mau berhenti di stigma politik itu kotor.
Karena dia juga berpikir, mengapa seorang Bung Karno bersedia terjun ke politik walau sebenarnya bisa hidup enak dan nyaman dengan gelar insinyur-nya di jaman pra kemerdekaan. Sebab ada sebuah cita-cita besar untuk rakyat yang diperjuangkan.
“Saya melihat perjuangan Bung Karno di penjara dan setiap keluar dari penjara Bung Karno mengatakan bahwa semangat saya tidak akan pernah hilang dengan masuk penjara, karena justru saya semakin berkobar-kobar. Karena saya di penjara demi keyakinan politik. Itu yang membuat bahwa kalau kita punya imajinasi, punya ide, akan melahirkan suatu spirit untuk mencapai cita-cita,” kata Hasto.
Hasto mengaku usai kuliah, dia bekerja di BUMN dan menjabat hingga posisi setara senior project manager, di bawah direksi.
Namun ia memutuskan keluar dari kenyamanan itu, pensiun dini, dan memutuskan masuk ke dunia politik dengan menjadi anggota PDIP.
“Saya masuk partai jadi apa? Tukang ketik. Sebelumnya saya melihat, waduh bagaimana politik ini dipersepsikan negatif, politik ini sepertinya penuh dengan fitnah, manipulasi, dan sebagainya. Tapi lalu saya masuk coba mengenali. Dari tukang ketik ini, saya bisa melihat pernyataan dan keputusan Ibu Megawati. Bahwa politik itu perjuangan yang tidak pernah mengenal kata akhir untuk mencapai cita-cita berbangsa dan bernegara,” ungkap Hasto.
Baca juga: Beberapa Jam Sebelum Dengar Kabar M Prakosa Wafat, Megawati Cerita Ke Hasto soal Pohon Pemberian
Petani Sulit Raup Untung, PDIP Minta Pemerintah Evaluasi Harga Gabah |
![]() |
---|
Hari Tani, PDIP Tangsel Dorong Urban Farming di Tengah Keterbatasan LahanĀ |
![]() |
---|
Komisi II DPR Minta Pemerintah Jelaskan Teknis IKN sebagai Ibu Kota Politik |
![]() |
---|
Petani Keluhkan Irigasi dan Solar, PDIP: Kedaulatan Pangan Harga Mati, Petani Harus Sejahtera |
![]() |
---|
Cerita Dino Patti Djalal Sebut Jokowi Tak Tertarik Urusan Luar Negeri, Ada Pertemuan demi Pencitraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.