Guru di Flores 7 Tahun Hanya Bergaji Rp 75 Ribu Per Bulan, DPR Desak Nadiem Bergerak Cepat
Syaiful mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem secepatnya membentuk tim Tasfos yang ditugaskan khusus
Maria menceritakan, dirinya mulai mengajar di sekolah itu sejak tahun 2013 silam. Kala itu, ia diberi honor Rp 50.000 per bulan. Besaran honor setiap guru itu diberikan tergantung masa kerja.
Ia melanjutkan, ada tahun 2013, SDN Kepiketik masih status kelas jauh dari SDN Pigang Bekor. Kemudian, pada tahun 2014, status sekolah itu menjadi definitif jadi SDN Kepipetik.
Sejak tahun 2014 hingga sekarang, ia tetap diberi honor Rp 75.000 per bulan.
Maria mengungkapkan, honor Rp 75.000 itu memang sangat tidak bisa untuk mencukupi kehidupan keluarganya. Tetapi, bukan itu yang dikejar. Masa depan anak-anak menjadi alasan utama membuat ia tetap setia mengabdi di sekolah itu.
"Saya mengabdi dengan tulus di sini. Satu hal yang paling penting adalah masa depan anak-anak. Kalau tidak ada yang mengajar di sini, masa depan anak-anak pasti suram. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa ini," kata Maria.
Maria menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sang suami, Mikael Wilson terpaksa harus meninggalkan ia dan anak-anaknya.
Sang suami pergi membajak sawah dan menjual ikan di kampung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca: SD Negeri Gentong Ambruk, Nadiem Sambangi Keluarga Korban Meninggal, Ayah Korban: Saya Mengikhlaskan
"Saya berharap kepada Pemda Sikka agar bisa memperhatikan nasib guru honorer," harap Maria.
Untuk diketahui, SDN Kepiketik ini berjarak 30-an lebih kilometer dari Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Menuju sekolah ini, bisa menggunakan kendaraan roda 2 dan 4. Kondisi jalan menuju sekolah juga cukup memprihatinkan.