Guru di Flores 7 Tahun Hanya Bergaji Rp 75 Ribu Per Bulan, DPR Desak Nadiem Bergerak Cepat
Syaiful mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem secepatnya membentuk tim Tasfos yang ditugaskan khusus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah pilu para guru honorer yang mengajar di daerah tertinggal seolah tak akan ada habisnya. Terakhir, cerita Maria Marseli (27) yang telah 7 tahun bergaji Rp 75 ribu per bulan pun menjadi perbincangan hangat.
Apalagi, cerita tersebut muncul ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah fokus untuk membenahi masalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Kondisi ini pun membuat Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB Syaiful Huda angkat bicara.
Syaiful mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim secepatnya membentuk tim Tasfos yang ditugaskan khusus untuk memperhatikan isu kesejahteraan para guru.
Baca: Istana Beri Perhatian Nasib Guru Honorer yang Digaji Rp 75 Ribu di Kabupaten Sikka Flores
"Ini keprihatinan kita yang kesekian kali soal kesejahteraan guru. Saya kira Mas Nadiem harus bergerak cepat, khusus soal isu kesejahteraan guru ini. Saya sarankan untuk bikin Tasfos khusus untuk menangani soal kesejahteraan guru ini," kata Syaiful kepada Tribunnews.com, Sabtu (9/11/2019).
Syaiful meminta eks bos Gojek itu fokus untuk membenahi kesejahteraan guru, terutama yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menurutnya, ada banyak guru-guru yang bernasib serupa.
"Ini hanya satu profil, sesungguhnya hampir semua guru-guru di perbatasan di daerah daerah tertinggal itu semuanya kesejahteraannya pasti sama dengan kejadian ini," ungkapnya.
Menurutnya, masalah tersebut tidak bisa lagi ditunda-tunda lagi oleh Nadiem. DPR, kata dia, juga telah memperingatkan Nadiem saat rapat kerja (Raker) pertama bersama beberapa hari lalu.
Baca: Video Pengakuan Guru Honorer yang Nekat Ajak Murid Seks Bertiga dengan Pacarnya
"Saya mendesak banget soalnya ini sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi soal beginian. Bentuk tim Tasfos, koordinasi langsung turun ke lapangan dan koordinasi dengan dinas dinas pendidikan di Kabupaten maupun provinsi," tegasnya.
"Karena mereka yang bersentuhan langsung dan langsung di handle. Jangan delay misalkan kebijakannya diserahkan kembali ke kabupaten kota, tidak akan menyelesaikan masalah itu. langsung aja di take over oleh Kementerian Pusat atau Kemendikbud," pungkasnya.
Seperti diberitakan Kompas.com, Upah tidak sesuai dengan beban kerja dan keringat yang dikucurkan demi mencerdaskan anak bangsa.
Itulah yang dialami para guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kalen, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.
Meski sudah 7 tahun mengabdi, mereka tetap diberi gaji Rp 75.000 per bulan. Uang itu juga diberikan 1 kali dalam 3 hingga 6 bulan.
Maria Marseli (27), salah seorang guru honorer di SDN Kepiketik mengaku sudah 7 tahun mengabdi di sekolah itu.
"Saya sudah 7 tahun mengajar di sini. Honor saya di sini Rp 75.000 per bulan," ucap Maria kepada sejumlah awak media di lokasi, Jumat (8/11/2019).