Minggu, 5 Oktober 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Fahri Hamzah: Klaim Bisa Berantas Korupsi 5 Tahun, Ingin KPK Dibubarkan, Sebal Presiden Perkuat KPK

Berikut pernyataan Fahri Hamzah dalam acara Mata Najwa: Klaim bisa memberantas korupsi 5 tahun, ingin KPK bubar, dan sebal presiden memperkuat KPK.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Youtube Najwa Shihab
Berikut pernyataan Fahri Hamzah dalam acara Mata Najwa: Klaim bisa memberantas korupsi 5 tahun, ingin KPK bubar, dan sebal presiden memperkuat KPK. 

"Masih saya, sikapnya masih sama. Karena saya punya teori tentang kehadiran lembaga-lembaga sampiran di dalam negara yang memiliki tradisi demokrasi ini," kata Fahri.

Fahri menyebut, demokrasi seharusnya menciptakan transisi yang bertugas menyiapkan kelembagaan negara untuk masuk ke dalam alam demokrasi baru.

Oleh karena itu tradisi demokrasi yang disebutnya korup, harus dituntun dan dibimbing.

Hal itu terkhusus untuk penegak hukum dalam alam baru demokrasi yang antikorupsi.

"Dan KPK tidak pada porsinya melakukan hal itu?" tanya Najwa Shihab.

"Menurut saya maaf ya, ini gagal sudah kok. Saya kalau disuruh memberantas korupsi paling lama lima tahun saya selesaikan. Pertanyaannya adalah kita mau ini selesai atau kita memang suka rame-rame nggak harus selesai," jawab Fahri.

Lantas, Najwa Shihab mempertanyakan kapasitas yang membuat Fahri Hamzah mampu memberantas korupsi dalam lima tahun.

"Saya ditugaskan memberantas korupsi, saya selesaikan. Saya gampang kok. Masa Korea Selatan bisa, Singapura, Malaysia bisa, Taiwan bisa, negara-negara lain bisa, malah kita sekarang kalah sama Timor Leste?" kata Fahri.

"Masa bangsa Indonesia nggak bisa? Itu ngawur itu. Saya bisa menyelesaikan lebih cepat," tegasnya.

Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar, seketika mengimbuhkan setelah mendengar perkataan Fahri Hamzah.

"Kalau lima tahun dia bisa selesaikan, memang bisa, kalau KPK-nya diperkuat. Tapi kalau KPK-nya diperlemah, 50 tahun lagi juga nggak bakal selesai," imbuh Haris.

Sontak, para audiens bertepuk tangan.

Kemudian, Fahri menanggapi komentar Haris.

Menurutnya, selama ini cara berpikir yang digunakan adalah kelembagaan, bukan sistem.

Fahri menuturkan, pengertian demokrasi menurutnya adalah ekosistem antikorupsi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved