Minggu, 5 Oktober 2025

Patroli Siber Polri Kini Tidak Hanya di Media Sosial Saja, WhatsApp Group Pun Ikut Dipantau

Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri melebarkan jangkauan patroli sibernya tak hanya di media sosial semata.

Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Kombes Pol Rickynaldo Chairul (paling kiri) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri melebarkan jangkauan patroli sibernya tak hanya di media sosial semata.

Kini, patroli siber juga menyasar WhatsApp (WA) Group.

Peredaran hoaks yang lebih dominan di WA Group dibandingkan dengan medsos seperti Facebook, Twitter, hingga Instagram menjadi alasan patroli siber menyasar WhatsApp.

Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul mengungkap para penyebar hoaks lebih memilih WA Group daripada medsos karena dinilai lebih aman dari pantauan kepolisian.

Baca: Kawal Sidang di MK, Sekelompok Ibu-ibu Mengaji dan Salat Berjamaah di Tengah Guyuran Hujan

Baca: Ditagih Rp 250 Ribu untuk Makanannya, Pria Ini Ngamuk & Buang Makanan ke Pasir sambil Rekam Penjual

Baca: Temukan Fakta Baru Kasus Suap Jual Beli Jabatan di Kemenag, KPK Jadwalkan Panggil 3 Calon Rektor UIN

"Mereka kan berpikir menyebarkan hoaks di grup Whatsapp itu lebih aman dibandingkan di media sosial, karena itu kami melakukan patroli siber di grup-grup Whatsapp juga selain di media sosial," ujar Rickynaldo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2019).

Peredaran hoaks melalui medsos diakui Rickynaldo mulai menurun secara perlahan seiring meningkatnya persebaran hoaks di WA Group.

Meski demikian, masih ditemukan sejumlah akun yang menyebarkan hoaks di medsos.

Ia juga menegaskan bahwa patroli siber di WA Group tak melanggar UU manapun.

Sehingga kepolisian pun dapat menangkap penyebar hoaks di WA Group.

Namun, kepolisian tetap tidak akan sewenang-wenang masuk dan menelusuri WA Group selama belum ada laporan dari masyarakat.

"Coba dibaca lagi, UU apa yang dilanggar kami ini. Kan belum ada yang mengatur itu. Lagi pula hoaks ini masif beredar di Grup Whatsapp," ucapnya.

Baca: Yanto Basna Bisa Bela Timnas Indonesia untuk Hadapi Vanuatu

"Kami kan tidak bisa langsung main masuk ke grup saja. Untuk melakukan itu, kami tetap harus ada laporan dulu dari masyarakat," imbuh dia.

Lebih lanjut, Rickynaldo menuturkan bahwa patroli siber di WA Group sudah dilakukan sejak masifnya peredaran hoaks saat Pilpres 2019.

Tak menutup kemungkinan patroli siber di WA Group akan terus dilakukan usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden nanti.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved