Pemilu 2019
Rekapitulasi Suara Disarankan Tak Harus dari Tingkat Kecamatan dan Kabupaten
Pernyataan Ferry tersebut merespon panjangnya proses rekapitulasi suara, yang menguras energi petugas penyelenggara Pemilu
Hanya saja menurut Ferry, sebaiknya proses evaluasi tersebut dilakukan usai semua tahapan Pemilu dilalui.
Evaluasi tidak dilakukan sekarang karena KPU masih fokus pada proses rekapitulasi suara.
"Fokus saja di sana sehingga masyarakat bisa tetap mempercayai proses aktivitas kerja mereka. Bahwa kemudian ada teman-teman yang gugur, itu bisa dijadikan pelajaran pada evaluasi mendalam nantinya," katanya.
Salah satu catatan yang harus diskusikan usai penyelenggaraan Pemilu 2019 yakni masalah sistem Pemilu.
Misalnya apakah mau tetap menggunakan sistem proporsional terbuka seperti sekarang ini atau sistem campuran yang istilahnya Mix Member Proportional (MMP).
Catatan selanjutnya yakni masalah teknis Pemilu.
Baca: Maman Imanulhaq Imbau Relawan Gelar Doa Buat Petugas KPPS yang Wafat
Ia berpendapat bahwa kampanye Pemilu tidak perlu terlalu panjang.
"justru Mekanisme logistik yang harus tertata dengan baik, tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, tepat kualitas, itu jadi perhatian yang harus dilakukan," pungkasnya.
Petugas KPPS Meninggal 230 Orang
Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia karena kelelahan dan sebab lain saat Pemilu Serentak 2019 terus bertambah.
Terkini, sudah 230 orang petugas KPPS meninggal dan 1.671 orang jatuh sakit.
Baca: 230 Petugas KPPS Meninggal Dunia, KPU Proses Agar Santunan Segera Cair
Hal itu diungkapkan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz di kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (26/4/2019) siang.
"Update, ada 230 orang meninggal dunia, sakit 1.671, total 1.901 per Jumat siang ini. Sepertinya akan bertambah (jumlah korban)," kata Viryan Aziz.
Jumlah petugas KPPS yang meninggal bertambah 5 orang dari data sebelumnya yakni 225 orang.
Dan yang sakit bertambah 201 orang, dari data sebelumnya yakni 1.470.