Jumat, 3 Oktober 2025

Pengaturan Skor

Mantan Plt Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan Tak Kaget Anggota Exco Terjerat Kasus Pengaturan Skor

Mantan Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan sama sekali tidak kaget jika ada oknum dari dalam PSSI yang tersangkut kasus pengaturan skor.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews/JEPRIMA
Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat memberikan keterangan pers mengenai Andi Arief yang terlibat hoaks terkait dugaan adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilihan umum presiden yang sudah tercoblos untuk nomor 01 di Kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2018). Menurutnya Partai Demokrat akan memberikan bantuan hukum atas kasus yang tengah dijalani Andi Arief. (Tribunnews/Jeprima) 

Tribun : Ada opini bahwa juara Liga 1 sudah ditentukan dari awal, sepakat?

HP : Tidak mungkin, dan saya tidak percaya. Saya 17 tahun di PSSI sebelum masuk partai. Tidak ada itu sudah ada juara sebelum liga bergulir.

Di pengurus PSSI itu ada juga pemilik klub, mereka sama-sama sudah menggelontorkan uang, sudah bekerja membangun timnya, tapi mau kalah? Tidak mungkin kan?

Kalau kemarin bukan Persija yang juara bagaimana? Apa bakal bicara ini juga sudah diatur? Ini hanya opini yang terus menerus dikembangkan, tetapi dari PSSI tidak ada yang bisa menarasikannya. Sehingga, opini ini terus dibiarkan dan tidak bisa ditangkis.

Tribun : Soal Vigit Waluyo, Mbah Putih dan Johar Lin Eng, kenal?

HP : Saya pernah dengar nama-nama itu. Mereka sudah lama di sepakbola. Tapi, mereka secara khusus tidak punya kasus dengan saya waktu saya menjabat. Saya tidak kaget kalau mereka terlibat pengaturan skor, karena mereka sudah terlalu lama di bola.

Tribun : Apa orang lama ini memiliki kesempatan lebih besar untuk Match Fixing?

HP : Bisa, karena ada saja yang justru datang ke mereka. Misalnya, ada anak baru di bola, bisa itu dimainkan. Karena apa? Karena anak ini datang ke mereka yang sudah lebih senior.

Tribun : Setelah ada Satgas Mafia ini, ada harapan?

HP : Harapan ada. Organisasi PSSI ini grafiknya terus naik. Saya menghormati adanya satgas mafia bola dari pihak kepolisian. Tapi, jika masuk ranah pidana murninya saja, saya tidak yakin, mereka yang menjadi tersangka, tidak main lagi setelah keluar.

Ada saja generasinya karena seberat-beratnya hukum negara, lebih berat hukum olahraga. Apa artinya? Federasi juga harus ikut andil untuk menghukum mereka dengan cara tidak boleh menyentuh bola seumur hidup misalnya, atau tidak boleh masuk ke stadion.

Bayangkan? Satu hal yang mereka sangat sukai, tidak boleh lagi dilakukan? Kejam memang ini. Nah, ini yang harus dilakukan untuk mengatasi pengaturan skor. (amriyono)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved