Jumat, 3 Oktober 2025

Catatan Dubes Yuddy Chrisnandi tentang Kondisi BJ Habibie Usai Membesuk di Jerman

Semua orang di Tanah Air berharap kesembuhan segera bagi mantan menristek kebanggaan Indonesia itu.

Editor: Choirul Arifin
HANDOUT
Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi saat membesuk BJ Habibie di Kota Munchen, Jerman. 

Cepat ia mengambil alih. Alhamdulilah, urusan visa saya kelar sore itu, saya dapat visa kunjungan multiple selama 3 bulan.

Visa Jerman sudah di tangan. Sekarang saya mencari penerbangan ke Frankfurt. Di Ukraina hari Kamis 8 Maret adalah hari libur nasional. Biasa kalau hari libur semua penerbangan penuh dan mencari tiket pesawat menjadi sulit.

Alhamdulillah lagi, saya mendapatkan penerbangan pas tersisa tiga seat. Saya, istri dan anak mendapat kursi di paling belakang.

Sebelumnya saya sudah mengontak KJRI di Fraknfurt untuk menolong menjemput dan mengantarkan saya ke stasiun kereta terdekat saat tiba di Frankfurt. Rencananya dengan kereta kami bertiga menuju Munchen.

Landasan lapangan udara Boryspil Kiev Kamis 8 Maret pagi berselimut salju. Suhu masih minus 3 sampai 5 derajat celcius.

Pesawat Ukraina Airlines bertolak menuju Frankfurt. Setelah terbang dua jam lima puluh menit dengan burung besi seri 737 800 kami pun mendarat di Frankfurt. Jam menunjukkan sekitar pukul 11 siang.

Cuaca Frankfurt lumayan bersahabat sekitar 7 derajat Celcius. Jonery, Sekretaris 1 KJRI Frankfurt ditemani stafnya yang bernama Mang Asep menyambut kami ramah. Jonery menawarkan makan siang. Saya menolak mengingat keterbatasan waktu.

Saya sampaikan, cukup saya ke toilet sebentar sambil berwudhu dan nanti shalat duhur dan ashar di kereta saja saja. Semula kami tak ingin merepotkan KJRI Frankfurt. Namun Jonery bersikeras menolong kami mengantarkan langsung ke Munchen dengan mobilnya.

Marcedez Benz seri Viano yang dikemudikan Mang Asep menembus pemandangan Frankfurt. Jarak tempuh hingga Munchen sekitar 428 km. Kami membelah jalanan menuju Munchen.

Saking mulusnya jalanan, mobil sepertinya tidak menapak, namun melayang indah dan nyaman. Antara Frankfurt dan Munchen kami melintasi sebuah kota bernama Nurnberg.

Nurnberg adalah sebuah kota di negara bagian Bayern, Jerman. Terletak di Sungai Pegnitz dan Kanal Rhein-Main-Donau, penduduknya sekitar 500.000 jiwa.

Dalam masa pemerintahan Adolf Hitler, kota ini menjadi tuan rumah kongres Partai Nazi setiap tahun dari 1933 sampai 1938. Setelah perang usai, orang-orang yang terlibat dalam holocaust diadili di kota ini (antara 1945 sampai 1949).

Mang Asep mengajak kami mampir istirahat sejenak di sebuah kawasan rest area yang dipenuhi aneka outlet barang barang bermerek. Di restoran bernama  La Piazza, di kawasan Weirheim Village saya memesan pasta dan minuman coklat panas.

Istri dan anak saya Alysa meminta pizza dan orange jus segar. Hampir 40 menit kami di situ, meluruskan kaki sambil mengisi perut. Senja pun turun dengan indah saat kami meninggalkan Nurnberg.

Menjelang pukul 6 sore gerbang Munchen sudah di depan mata. Jalanan sedikit tersendat karena kepadatan lalu lintas. Enam jam lebih perjalanan tak terasa penatnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved