Golkar Curi Elektabilitas dari Jokowi
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan menjelaskan hampir tidak partai lain yang mengalami peningkatan signifikan pemilih, kecuali PDIP.
Jokowi, nilai dia, tidak akan serta merta dapat menerima dukungan dari partai-partai yang masih memiliki masalah internal.
Apalagi, jika dalam waktu mendatang, KPK kembali menetapkan status tersangka kepada Ketua Umum Golkar, Setya Novanto.
Pandangan dari masyarakat kepada Jokowi yang didukung oleh seorang tersangka, dinilai akan mengurangi suara pada saat pemilihan berlangsung.
"Bisa saja justru suara Jokowi akan tergerus kalau Golkar masih belum bisa selesaikan masalah internal dan mereka akan tersandera terus," jelas dia.
Sementara itu, Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa partainya solid dan satu suara untuk mendukung Jokowi pada 2019 mendatang.
Meski dirinya mengakui adanya penurunan elektabilitas partai dari 16 persen menjadi 11,4 persen karena faktor internal. Hal itu, tidak akan terlalu menjadi masalah.
"Saya pikir kami solid untuk mendukung pak Jokowi. Masalah internal di partai tidak akan mengurangi dukungan dari kader dan elit partai," jelasnya.