Diplomat Muda Tewas di Menteng
Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Tolak Kesimpulan Bunuh Diri, Duga Korban Panik Diikuti Orang
Menurut kuasa hukum, Dwi Librianto, kesimpulan tersebut prematur dan bertolak belakang dengan kondisi Arya sebelum ditemukan tewas.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kuasa hukum keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), menolak kesimpulan penyidik yang menyebut almarhum meninggal akibat bunuh diri.
Bunuh diri adalah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian pada diri sendiri.
Baca juga: Keluarga Diplomat Arya Daru Belum Terima Laporan Perkembangan Perkara, Surat ke Kapolri Tak Dibalas
Ini biasanya dilakukan karena seseorang merasa putus asa, tidak mampu menghadapi tekanan hidup, atau mengalami gangguan mental seperti depresi, bipolar, atau skizofrenia.
Menurut kuasa hukum, Dwi Librianto, kesimpulan tersebut prematur dan bertolak belakang dengan kondisi Arya sebelum ditemukan tewas.
Baca juga: Makam Diplomat Arya Daru Diobrak-abrik seperti Habis Digali
"Jadi yang jelas, diketahui bahwa kematian Arya Daru Pangayunan itu menurut kami sangat tidak wajar. Sangat tidak wajar, dan itu di luar daripada kebiasaan, kalaupun dinyatakan bahwa dia meninggal tanpa adanya pihak lain. Atau kita anggap lagi, kalau saya katakan dengan bunuh diri, rasanya sangat tidak wajar kalau dia melakukan hal yang bunuh diri,” kata Dwi Librianto di Bareskrim Polri, Senin (15/9/2025).
Ia menuturkan, pada hari kematiannya, Arya justru tengah bersiap untuk berangkat keluar negeri.
Tiket sudah dibeli dan keluarga sudah mendapatkan visa. Bahkan korban sempat terlihat normal dan sehat.
"Padahal hari itu dia sudah siap-siap pergi, tiket sudah dibeli, keluarga sudah dapat visa. Korban sempat jam 11.26 (malam) buang sampah. Dengan kondisi sehat dan sebagainya, tidak ada tanda-tanda depresi," ujarnya.
Kuasa hukum menambahkan, kronologi sebelum kematian juga janggal.
Arya sempat berada di kantor Kementerian Luar Negeri, naik ke puncak atap, bahkan meninggalkan tas di lokasi tersebut, lalu kembali ke kos.
"Kalau dia mau bunuh diri, di rooftop itu saja bisa. Kenapa harus balik lagi ke kos? Dugaan kami, tujuan ke Kemenlu itu hanya mengamankan tasnya. Setelah itu dia panik, bahkan di taksi sempat bilang ke bandara lalu berubah ke kosan. Dugaan kami, dia panik karena ada yang mengikuti,” kata Dwi.
Dwi menilai penyelidikan tidak boleh disimpulkan terburu-buru sebagai bunuh diri.
"Jangan disimpulkan terlalu prematur. Daluwarsa pembunuhan hampir 20 tahun, kenapa tidak dibiarkan dulu kasus ini diungkap seterang-terangnya," tegasnya.
Baca juga: 5 Misteri di Balik Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan
Kasus kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI masih menyisakan banyak misteri dan kejanggalan yang memicu perhatian publik.
Kronologi dan Fakta Utama
- Tanggal kematian: 8 Juli 2025
- Lokasi: Kamar indekos di Gondangdia, Jakarta Pusat
- Kondisi jenazah: Kepala terlilit lakban, wajah tertutup plastik
Diplomat Muda Tewas di Menteng
Misteri Tewasnya Arya Daru Belum Usai, Keluarga Terima Simbol Misterius dan Bunga di Makam |
---|
Upaya Keluarga Arya Daru Mencari Keadilan, Minta Bantuan TNI hingga Perlindungan ke LPSK |
---|
Dapat Kiriman Simbol-simbol Misterius, Keluarga Diplomat Arya Daru Ajukan Perlindungan ke LPSK |
---|
Kuasa Hukum Arya Daru Minta Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi III DPR |
---|
Misteri Kematian Arya Daru: HP Diplomat Kemlu Sempat Aktif Usai Wafat, Polisi Buka Ruang Informasi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.