Senin, 29 September 2025

Kedalaman Kolam Renang yang Tewaskan Dua Siswi SD di Kabupaten Bekasi Ternyata Sampai 1,4 Meter

Kapolsek Babelan Kompol Wito menyampaikan pihaknya telah menutup TKP kolam renang untuk dilakukan penyelidikan mendalam.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
IST
ILUSTARSI TENGGELAM - Dua murid Sekolah Dasar (SD) Kafa Billahi Wakila (7) dan Fathia Asiyah Pebrian (6) saat mengikuti ekstrakurikuler di SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin (11/8/2025) pukul 14.30 WIB. Kapolsek Babelan Kompol Wito menyampaikan pihaknya telah menutup TKP kolam renang untuk dilakukan penyelidikan mendalam 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kasus tewasnya dua bocah Sekolah Dasar (SD) Kafa Billahi Wakila (7) dan Fathia Asiyah Pebrian (6) saat mengikuti ekstrakurikuler menjadi perhatian publik.

Peristiwa itu terjadi di SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin (11/8/2025) pukul 14.30 WIB.

Kapolsek Babelan Kompol Wito menyampaikan pihaknya telah menutup TKP kolam renang untuk dilakukan penyelidikan mendalam.

Penyelidikan juga melibatkan Polres Metro Bekasi.

"Ya kita tutup (kolam renang), kita police line tapi kegiatan sekolah itu kami tidak tutup, pihak sekolah meliburkan sendiri," kata Wito saat dihubungi, Kamis (14/8/2025).

Sejumlah rekaman CCTV turut disita penyidik.

Baca juga: Kesaksian Kepala SD di Bekasi setelah Dua Siswa Tewas Tenggelam, Unsur Kelalaian Masih Diselidiki

Demikian pula guru-guru dan sejumlah warga telah dimintai keterangan sebagai saksi.

Wito mengungkapkan kolam renang yang menewaskan dua bocah berukuran 7x10 meter.

"Kedalamannya bervariasi, dari 110 (centimeter/cm) terus sampai 120 (cm) terus 140 (cm/atau 1,4 meter) jadi makin ke ujung makin dalem," tuturnya.

Saat kejadian, ada sebanyak 25 siswa mengikuti ekstrakurikuler. 

Kegiatan itu diawasi satu guru dan seorang pelatih.

Ketika kejadian, guru dan pelatih itu diduga sedang tak memperhatikan kedua korban.

"Ya dia si tidak melihat, justru malah dikasih tahu yang temen berenangnya kalau ada yang tenggelam di situ dan disampaikan kepada pelatih atau gurunya, 'ada yang tenggelam, ada yang tenggelam'. Kemudian langsung ya kan memberikan pertolongan dibawa ke rumah sakit," tutur Kompol Wito.

Tak lama lagi, polisi bakal melakukan gelar perkara untuk menentukan kasus ini ke tahap penyidikan atau tidak usai mengumpulkan seluruh bukti-bukti.

Sebelumnya, dua siswi kelas 1, masing-masing berinisial KBW dan FAP meninggal dunia diduga akibat tenggelam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan