Diplomat Muda Tewas di Menteng
Soal Kasus Arya Daru, Oegroseno: Kalau Tidak Ditemukan Motifnya, Jangan Diumumkan Bunuh Diri
Oegroseno meminta kepada polisi untuk tidak mengumumkan kasus tewasnya Arya karena bunuh diri jika tidak menemukan motifnya.
Dikutip dari laman Polri, scientific crime investigation adalah sebuah metode yang memadukan antara teknik prosedur dan teori ilmiah dalam menangani suatu kasus kejahatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hukum.
Dalam penerapannya, metode ini memposisikan keterangan tersangka (jika ada) sebagai bukti terakhir karena penyelidikan mengedepankan analisis dari berbagai penerapan ilmu.
Pada kesempatan yang sama, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim menilai klaim dari Nasir tersebut belum bisa dibuktikan.
Hanya saja, Yusuf mengakui menerima foto kondisi jasad korban seperti yang dideskripsikan oleh Nasir.
Dia enggan untuk berspekulasi foto kondisi jasad yang diduga ada lebam disebabkan karena kekerasan oleh seseorang.
"Sebagian ada (menerima foto kondisi jasad Arya mengalami lebam), apakah itu karena sebab kekerasan, tentu ahli kedokteran forensik yang bisa menjelaskan, itu ciri-ciri memar karena kekerasan, apakah tiap memar itu kekerasan, itu yang perlu diselidiki," katanya.
Menurutnya, penyelidikan harus mengedepankan pengumpulan barang bukti apapun yang tersedia serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi.
Namun, Yusuf tidak menampik adanya kemungkinan tewasnya Arya karena dibunuh oleh seseorang.
"Dalam rentang waktu, bisa saja apakah dia itu dilakukan tindak pidana itu yang kaitannya dengan racun, itu bisa saja," katanya.
Yusuf menyebut pihaknya juga meminta penyidik dari Polda Metro Jaya untuk mendalami kemungkinan Arya tewas karena dibunuh.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryanda Shakti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.