Selasa, 30 September 2025

Revisi UU TNI

Empat Polisi Luka Bakar saat Ricuh Unjuk Rasa Tolak Pengesahan RUU TNI di DPR

Aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI berujung ricuh di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat Kamis (20/3/2025) malam.

HO/Polres Jakarta Pusat
RICUH - Aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI berujung ricuh di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat Kamis (20/3/2025) malam. Empat personel polisi mengalami luka bakar. (HO/Polres Jakarta Pusat) 

Akibat kejadian ini, arus lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI dan jalan tol sempat lumpuh. 

Polisi masih melakukan pendataan terkait kerusakan yang terjadi.

Kamis siang

Sejak Kamis siang, ratusan mahasiswa, termasuk dari Universitas Nasional (Unas) dan Universitas Trisakti membanjiri Gedung DPR RI, Jakarta.

Mereka menuntut pembatalan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang baru saja disahkan oleh DPR RI.

Para mahasiswa itu menilai UU tersebut berpotensi membangkitkan kembali dwifungsi militer.

Daffa, seorang orator dan perwakilan mahasiswa Universitas Nasional menyampaikan kekhawatirannya terhadap revisi UU TNI itu, yakni normalisasi peran militer dalam ranah sosial kemasyarakatan.

Menurutnya, hal ini dapat menyebabkan militer melampaui fungsinya sebagai alat pertahanan negara.
 
“Dari kita menuntut pembatalan RUU TNI itu sendiri,” ujar Daffa.

“Yang kita takutkan itu adalah bagaimana militerisasi itu diterima di dalam benak masyarakat. Bagaimana peran militer bagi ranah sosial kemasyarakatan itu dinormalisasi. Dan dengan begitu, militer melampaui fungsinya sebagai alat pertahanan negara,” lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved