Keluarga Minta Pelaku Pembunuhan Bos Aksesoris Dihukum Mati: Tidak Peduli Ipar atau Keponakan
Pihak keluarga menduga para pelaku telah merencanakan pembunuhan selama dua pekan sebelum Asep tewas.
Pihak perusahaan pinjaman online mengabarkan, korban mengajukan pencarian uang.
Hal yang membuat janggal adalah pengajuan pinjaman online itu bertepatan dengan hari Asep meninggal.
"Terus pihak pinjolnya bilang minta surat kematian sambil nanya meninggalnya tanggal berapa saya jawab tanggal 27, terus dia heran tanggal 27 Juni itu dia baru pencairan dari situ ketahuannya," bebernya.
Baca juga: Nasib Tragis Pengusaha Aksesori Dibunuh Istri dan Anak di Bekasi: Sempat Makan dan Belanja Bareng
Belakangan terungkap, pinjaman itu diajukan oleh anak tertua korban yang menjadi pelaku pembunuhan.
Pengajuan pinjaman online itu dilakukan setelah tiga pelaku menghabisi korban.
"Mencekik dan memukul sehingga korban meninggal dunia, pelaku lalu mengambil handphone korban untuk transaksi pinjaman online," kata Kapolres Metro Bekasi, Twedi Aditya Bennyahdi.
Pinjaman dilakukan dengan dua kali pengajuan. Pertama sebesar Rp 13 juta, kedua Rp 43 juta.
"Ini ditransfer rekening milik pelaku Silvia kemudian ke rekening HP," imbuh dia. (Kompas.com/TribunJakarta)
Remaja yang Bunuh Kekasihnya Karena Cemburu Buta jadi Tersangka, Pelaku Dititipkan di Panti Sosial |
![]() |
---|
Peran Satu Tersangka Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BUMN yang Masih Buron, Total Ada 16 Tersangka |
![]() |
---|
Pelaku Hendak Kuras Rekening Dormant, Kacab Bank BUMN Mulanya Akan Dibawa ke Safe House |
![]() |
---|
Tersangka EG Masih Buron, Perannya Membuntuti Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta |
![]() |
---|
Polisi: Uang di Rekening Dormant Aman, Belum Berpindah ke Rekening Pelaku Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.