Sabtu, 4 Oktober 2025

Keluarga Minta Pelaku Pembunuhan Bos Aksesoris Dihukum Mati: Tidak Peduli Ipar atau Keponakan

Pihak keluarga menduga para pelaku telah merencanakan pembunuhan selama dua pekan sebelum Asep tewas. 

Editor: Erik S
Wartakotalive.com
Seorang anak tega membunuh ayah kandungnya sendiri di wilayah Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Alasannya, karena kesal hubungannya dengan sang pacar tidak direstui ketika ingin menikah. - 

Kejinya, Juhariah dan Silvia membuat skenario korban selingkuh hingga terjadi keributan.

Skenario jahat itu dibuat saat pihak keluarga korban merasa ada yang janggal dengan kematian Asep.

Adik korban, Ahmad Wahyudi mengatakan, Kamis (27/6/2024), ia mendapat kabar kakaknya tewas di rumah dengan tubuh mengalami luka.

Baca juga: 5 Fakta Anak dan Istri Bunuh Suami di Bekasi: Masalah Utang hingga Restu Nikah Jadi Motif

"Kebetulan saya lagi di klinik, dapar kabar (korban) meninggal, saya langsung pulang."

"Dan melihat almarhum sudah kaku, sudah ada memar di mata sebelah kanan dan bibirnya kayak robek," kata Wahyudi, Selasa (23/7/2024), dilansir TribunJakarta.com.

Saat itu, di rumah yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP), ada istri dan anak korban.

Keluarga besar pun berkumpul. Mereka menanyakan kronologis kematian Asep ke istri dan anak tertuanya.

Saat itu, pelaku mengatakan, terjadi keributan antara korban dengan sang istri gara-gara perselingkuhan.

Silvia merekayasa cerita dengan mengatakan, sang ayah ketahuan selingkuh dan mentransfer sejumlah uang ke wanita lain.

Hal itu, kata Silvia, membuat ayah dan ibunya bertengkar.

"Katanya berantem kena lemari, saya langsung interogasi Silvia, dia juga bilang katanya bapak selingkuh transfer uang ke cewek, terus mama jadi berantem," ungkap Wahyudi.

Meski curiga dengan kematian korban, namun pihak keluarga saat itu tak membawa kasus tersebut ke polisi.

Baca juga: Gadis Bekasi Ini Palsukan Kronologi Ayahnya Meninggal, Kejadian Sebenarnya Terkuak 12 Hari Kemudian

"Waktu itu sebenarnya udah mau dilaporin, tapi bapak saya (ayah korban) tidak mau (jenazah diautopsi)," ungkap Wahyudi.

Fakta pun akhirnya terungkap di hari ke-12 kematian Asep.

Bermula saat Wahyudi dihubungi perusahaan pinjaman online terkait utang yang diajukan korban.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved