Remaja Putri yang Bunuh Ayah di Duren Sawit Jarang Pulang: Hidup di Jalan sebagai Pengamen di Depok
KS (17), remaja putri pelaku pembunuhan ayah kandung berinisial S (55) di Duren Sawit, Jakarta Timur, diketahui jarang pulang ke rumah.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- KS (17), remaja putri pelaku pembunuhan ayah kandung berinisial S (55) di Duren Sawit, Jakarta Timur, diketahui jarang pulang ke rumah.
KS disebut sehari-hari hidup di jalan sebagai pengamen wilayah Depok, Jawa Barat.
“Pengamen ondel-ondel gitu, cuma di wilayah Depok,” kata tetangga S bernama Roso (52) saat ditemui di Jalan Masjid Baitul Lathif, RT 01/RW 03, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (24/6/2024).
Baca juga: Kesaksian Ketua RW di Duren Sawit usai Bos Perabot Tewas, Anak Korban Sering Keluar Masuk Kios
Selama hampir dua bulan terakhir, S hanya tinggal bersama anak keduanya, P (16), di toko perabot yang akhirnya menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.
“KS jarang pulang ke rumah. Yang di rumah itu S sama si P ini. Kalau emaknya sudah pisah,” ujar Roso.
KS dan P pun disebut telah putus sekolah sejak mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Roso menyebut, KS sempat dituduh mencuri kartu ATM dan buku tabungan milik korban sebelum melakukan pembunuhan.
Tuduhan tersebut menjadi alasan KS menghabisi nyawa ayahnya sendiri.
“Katanya dituduh sama Bapak S itu, ambil uang. Bapak itu kehilangan buku ATM sama buku tabungan,” pungkas Roso.
Kepada polisi, KS mengaku sakit hati karena dituduh mengambil barang milik ayah yang merupakan pedagang perabot di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pelaku juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah dipukul hingga dikatai 'anak haram' oleh korban.
“Berdasarkan pemeriksaan sementara, yang bersangkutan melakukan hal tersebut (pembunuhan) karena sakit hati,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (24/6/2024).
Baca juga: 5 Fakta Aksi Sadis Dua Remaja, Putri Kandung Bos Perabot Habisi Nyawa Ayahnya di Duren Sawit
“Alasan KS melakukan penusukan terhadap ayah kandung karena sakit hati sering dimarahi, kadang dipukul, dan dituduh mengambil barang milik korban. KS mengaku pernah dikatakan anak haram oleh korban, ini berdasarkan keterangan yang bersangkutan,” tutur dia.
Korban dihabisi ketika tidur
KS membunuh S ketika korban terlelap.
“Betul, (dibunuh) ketika sedang tertidur,” ujar Ade Ary Syam Indradi.
Ade Ary menerangkan, KS menikam S menggunakan sebilah pisau dapur. KS menikam ayahnya sebanyak dua kali di bagian dada.
Pembunuh Pemuda di Cilincing Jakut Sempat Ditampung Temannya Saat Kabur ke Bengkulu |
![]() |
---|
Hasil Autopsi Kasus Pembunuhan di Cilincing Jakut, Paru-Paru Korban Kempes Akibat Tusukan 30 Cm |
![]() |
---|
Pacari Pria Beristri Terpaut Usia 27 Tahun, Siswi SMK di Lampung Dibunuh Gegara Minta HP Rp8 Juta |
![]() |
---|
Diduga Karena Rem Blong, Bus Transjakarta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim |
![]() |
---|
7 Hari Sebelum Tewas, Kacab Bank BUMN Tunjukkan Tanda Tak Nyaman di Tangsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.