Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Bawa Senjata Saat Konpers Siswa Pembakar Sekolah, Irwasum Polri Diminta Turun Tangan

Hal tersebut disampaikan pemerhati anak sekaligus eks Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2017-2022 Retno Listyarti.

Ist/RetnoListyarti
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasun) Polri Komjen Pol Ahmad Dofiri diminta turun tangan terkait anak buahnya yang membawa senjata saat konferensi pers (konpers) siswa pelaku pembakaran sekolah, di Temanggung, Jawa Tengah, yakni R (14). 

"Karena kasus pembullyan," ungkap R.

Siapa yang bully?" tanya wartawan lagi.

"Teman-teman sama ada beberapa guru," jawab siswa laki-laki itu.

Pengakuan R ini berbanding terbalik dengan apa yang diungkapkan oleh kepala sekolahnya.

Bejo Pranoto, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Pringsurat Temanggung, menyampaikan bahwa R sehari-hari sering cari perhatian alias caper di sekolahnya.

Bejo mengakui bahwa muridnya tersebut tidak nakal.

Akan tetapi, R sering meminta perhatian lebih kepada teman dan guru-gurunya di sekolah.

"Pokoknya caper, dia minta perhatian lebih pada teman-teman. Tidak nakal," kata Bejo kepada Kompas TV beberapa waktu lalu.

Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi menjelaskan bahwa awalnya R menyiapkan sebuah benda menyerupai molotov yang dibuat dari botol bekas dan diisi cairan khusus.

R sudah menyiapkannya sejak seminggu sebelum melancarkan aksinya.

R ini sempat menyalakan benda itu di belakang rumahnya untuk uji coba.

Adapun pria berumur 14 tahun itu mempelajari pembuatan benda tersebut dari seorang kawan.

Saat sudah menjelang hari-H, R menyiapkan tiga benda tersebut untuk membakar sejumlah ruang di sekolahnya.

Ia mengincar ruangan-ruangan tempat di mana ia sering dibully oleh teman dan gurunya.

R mulai membakar sekolah tersebut sekira para pukul 02.00 WIB.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved