Tren Pasangan Muda Merayakan Pernikahan yang Ramah Lingkungan: Tanpa Meninggalkan Jejak Karbon
undangan pernikahan rata-rata menggunakan sekitar 5 pon atau hampir 2,5 kg kertas, yang berarti sekitar 100 pohon.
Pihaknya hingga kini terus memperkaya fitur digitalnya, mulai dari buku tamu digital, live streaming, yang dilengkapi dengan Viding Studio dan didukung dengan AI generative.
Fitur-fitur tersebut dikembangkan untuk membangun ekosistem pernikahan yang efisien, praktis, dan minim pemborosan.
Salah satu fitur menarik, yakni "Carbon Saved Tracker". Fitur ini memungkinkan pasangan melihat secara realtime jumlah emisi karbon yang berhasil mereka hemat melalui penggunaan undangan digital.
"Kami ingin menjadikan jejak karbon yang dihindari ini sebagai kebanggaan bersama. Ini bukan sekadar angka, ini adalah bagian dari cerita cinta yang berkelanjutan,” terangnya.
Joy juga menekankan bahwa keberlanjutan bukan sekadar nilai tambah, tapi sudah menjadi DNA dari platformnya.
“Kami ingin setiap pasangan bukan hanya merasa dimudahkan secara teknis, tapi juga merasakan kepuasan emosional karena turut berkontribusi terhadap bumi,” jelasnya.
Ia percaya upaya tersebut, dapat menjadi katalis perubahan dalam cara masyarakat merayakan momen penting tanpa meninggalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
RI Tempati Peringkat 43 Digital Competitiveness Dunia, Menperin Agus Gumiwang: Saya Tidak Puas |
![]() |
---|
Autokritik Menperin: Tranformasi Digital Sektor Industri Berjalan Lambat |
![]() |
---|
Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo Akui Diminta Presiden Memperkuat Bidang Komunikasi |
![]() |
---|
6 Tips Liburan ke Jepang, Dari Transportasi Hingga Belanja Pakai DANA |
![]() |
---|
TelkomMetra Dukung Kerja Sama AdMedika–CMS untuk Perkuat Ekosistem Digital Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.