Senin, 29 September 2025

Menperin Agus Gumiwang Sebut Transformasi Digital Jadi Katalis Peningkatan Kinerja Industri Nasional

Industri di Indonesia turut didorong untuk terus memperkuat peran dalam membangun ekosistem industri 4.0 yang solid dan berkelanjutan.

Istimewa
TRANSFORMASI DIGITAL - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) dalam acara Smart Nation 2025, Rabu (17/9/2025). Berdasarkan laporan dari 29 perusahaan National Lighthouse Industri 4.0, penerapan digitalisasi telah memberikan dampak nyata terhadap berbagai aspek kinerja industri pengolahan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transformasi digital terbukti mampu mendorong industri dalam negeri meningkatkan kinerja secara signifikan.

Transformasi digital merupakan proses mengintegrasikan teknologi digital di seluruh aspek organisasi atau masyarakat untuk secara mendasar mengubah cara kerja, memberikan nilai kepada pelanggan, dan memenuhi persyaratan bisnis baru.

Kesiapan digital disebut memberikan dorongan besar bagi dunia usaha untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat inovasi, hingga menjaga daya saing di pasar global.

Baca juga: Pameran Pestisida dan Pupuk 2025: Momentum Industri Dukung Swasembada Pangan

"Penguatan daya saing digital tidak hanya penting bagi sektor manufaktur, tetapi juga untuk pembangunan ekonomi nasional secara keseluruhan," ucap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan, Rabu (17/9/2025).

Berdasarkan laporan dari 29 perusahaan National Lighthouse Industri 4.0, penerapan digitalisasi telah memberikan dampak nyata terhadap berbagai aspek kinerja industri pengolahan.

Dari aspek speed to market, perusahaan mencatat percepatan luar biasa mulai dari 2 persen hingga 600 persen dalam iterasi desain dan peluncuran produk.

Sedangkan dari sisi agility, waktu tunggu berkurang, proses perubahan lebih cepat, serta ketepatan pengiriman meningkat dengan capaian 10 persen hingga 50 persen.

Pada aspek produktivitas, perusahaan melaporkan peningkatan hingga 101 persen seiring efisiensi biaya dan kenaikan efektivitas pabrik.

Transformasi digital juga berimbas langsung pada kinerja finansial dengan kontribusi peningkatan pendapatan 4-200 persen.

Dari sisi customer experience, perusahaan berhasil meningkatkan keterlibatan pelanggan, mengurangi keluhan, serta mempercepat respons layanan dengan capaian 2-97 persen.

Sementara dari sisi keberlanjutan, digitalisasi mendorong efisiensi energi, pengurangan konsumsi air, penurunan limbah, hingga pemangkasan emisi gas rumah kaca sampai 190 persen.

"Pencapaian ini membuktikan bahwa adopsi teknologi digital bukan hanya mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga berperan strategis dalam memperkuat fondasi pembangunan ekonomi Indonesia yang berdaya saing tinggi sekaligus berorientasi pada keberlanjutan," ungkap Agus.

Menperin juga mendorong industri di Indonesia untuk terus memperkuat peran dalam membangun ekosistem industri 4.0 yang solid dan berkelanjutan.

Ia berharap semakin banyak perusahaan yang tidak hanya berhenti pada tingkat nasional, tetapi juga mampu menembus pengakuan internasional sebagai bagian dari Global Lighthouse Network yang diinisiasi World Economic Forum (WEF).

"Saya yakin, dengan kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat, Indonesia akan mampu mempercepat langkah menuju visi besar Indonesia Emas 2045 dan menjadi pemimpin dalam revolusi industri di tingkat global," jelas Agus.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan