Khutbah Jumat 16 Mei 2025: Hikmah Haji dalam Kehidupan Sehari-hari
Naskah khutbah Jumat 16 Mei 2025 mengangkat tema tentang hikmah ibadah Haji dalam kehidupan sehari-hari, mulai ihram, wukuf, hingga lempar jumroh.
TRIBUNNEWS.COM - Naskah khutbah Jumat 16 Mei 2025 pada bulan Dzulqadah 1446 H.
Khutbah Jumat 16 Mei 2025 dalam artikel ini mengangkat tema tentang hikmah ibadah Haji dalam kehidupan sehari-hari.
Isi naskah khutbah Jumat 16 Mei 2025 adalah mengambil hikmah dari rukun haji, mulai ihram, wukuf, hingga romyul jumroh.
Melalui khutbah Jumat 16 Mei 2025 ini, khotib dapat mengurai beberapa hikmah dalam rangkaian ibadah Haji yang mampu kita aplikasikan di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Teks Khutbah Jumat 16 Mei 2025 dalam artikel ini cocok dibawakan pada Sholat Jumat hari ini, Jumat (16/5/2025).
Selengkapnya simak contoh khutbah Jumat 16 Mei 2025 berikut ini, melansir dari laman resmi Pondok Pesantren Lirboyo.
Khutbah Jumat: Memaknai Haji di Kehidupan Sehari-hari
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْاٰنِ:
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍۙ (الحج: ٢٧)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa.
Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan.
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah, bulan dimana salah satu pilar agama Islam dilakukan, yakni ibadah haji. D
Ritual yang dilakukan di tanah suci Makkah itu mengandung makna yang teramat sangat baik bagi umat Islam.
Selain mengandung syarat rukun dan ketentuan syariat, secara historis asal muasal tiap dari aktivitas ibadah haji perlu kita resapi bersama sebagai ibroh yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Madinah sebagai Kota Suci Kedua Umat Islam
Yang pertama dari beberapa rukun ibadah haji adalah ihram baik secara zona waktu atau zona wilayah.
Arti Ihram ialah niat untuk log-in/masuk dalam ibadah haji, dinamakan demikian karena dengannya seseorang akan dilarang/diharamkan untuk melakukan berbagai hal.
فَمِنْهَا الْإِحْرَام وَهُوَ عبارَة عَن نِيَّة الدُّخُول فِي حج أَو عمْرَة قَالَه النَّوَوِيّ وَزَاد ابْن الرّفْعَة أَو فِيمَا يصلح لَهما أَو لأَحَدهمَا وَهُوَ الْإِحْرَام الْمُطلق وَسمي إحراماً لِأَنَّهُ يمْنَع من الْمُحرمَات
[تقي الدين الحصني ,كفاية الأخيار في حل غاية الاختصار ,page 213]
salah satu dari beberapa larangan yang ada adalah larangan memakai parfum dan pakaian modis (berjahit), dan hanya diperbolehkan mengenakan pakaian ihram.
Apabila kita cermati dibalik makna lahir dari ihram hikmah dibalik disyariatkan adanya ritual ini tak lain adalah guna menanggalkan segala atribut duniawi, gelar, pangkat, jabatan, bahkan status sosial apapun yang menjadikan seseorang tinggi hati dan sombong sebagai mana ditegaskan oleh Al Ghazali dalam magnum opus nya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.