Senin, 29 September 2025

Khutbah Jumat, 22 Agustus 2025: Bulan Kelahiran sang Pembawa Rahmat, Nabi Muhammad

Inilah contoh teks khutbah untuk besok, Jumat (22/8/2025) dengan tema "Bulan Kelahiran Sang Pembawa Rahmat, Nabi Muhammad".

Canva Tribunnews
ILUSTRASI KHUTBAH JUMAT - Ilustrasi tentang khutbah Jumat ini dibuat dari Canva Premium pada Kamis (7/2/2025). Simak contoh naskah Khutbah Jumat bertema Bulan Kelahiran Sang Pembawa Rahmat, Nabi Muhammad. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak contoh naskah khutbah besok, Jumat (22/8/2025), dengan tema Bulan Kelahiran Sang Pembawa Rahmat, Nabi Muhammad.

Naskah khutbah Jumat, 22 Agustus 2025, dalam artikel ini akan membahas tentang bulan kelahiran dari Nabi Muhammad SAW.

Khutbah Jumat menurut pandangan ilmu komunikasi menjadi potensi yang sangat besar sebagai saluran menyampaikan ajaran-ajaran Islam yang perlu diketahui dan dipahami jamaah.

Mendengar khutbah Jumat adalah bentuk kegiatan ibadah yang dilaksanakan umat Islam setiap hari Jumat.

Dikutip dari baznas.go.id, mendengarkan khutbah adalah amalan yang membuat hari Jumat menjadi spesial.

Kata khutbah berasal dari bahasa Arab khotbah yang berarti 'pidato' atau 'ceramah'.

Makna khutbah melekat dalam ingatan orang sebagai pidato yang berisi tentang keagamaan.

Dilansir kemenag.go.id, khutbah berisi tentang nasihat, ajakan, perintah, atau informasi yang bermanfaat untuk masyarakat.

Berikut Tribunnews merangkum materi khutbah Jumat bertema "Bulan Kelahiran Sang Pembawa Rahmat, Nabi Muhammad", dikutip dari kemenag.go.id.

Baca juga: Contoh Khutbah Tema Kemerdekaan, Jumat 15 Agustus 2025: Kemerdekaan dan Kehormatan Simbol Bangsa

Khutbah Jumat: Bulan Kelahiran Sang Pembawa Rahmat, Nabi Muhammad

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Di hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, yakni takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah subhanahu wa ta’ala dan menjalankan perintah-Nya.

Karena dengan takwa, kita akan diberi solusi oleh Allah di setiap problematika hidup yang kita alami, juga akan ada rezeki melimpah yang datang kepada kita tanpa kita sangka-sangka.

Bulan Rabiul Awal ini adalah bulan yang mulia di mana penutup para nabi dan rasul dilahirkan ke dunia ini.

Ya, beliaulah Baginda Besar Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Nabi akhir zaman, tidak ada lagi nabi-nabi setelahnya.

Pada bulan Maulid ini, seyogianya bagi kita untuk banyak-banyak bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena telah mengutus seorang nabi yang menjadi suri teladan yang mulia.

Nabi diutus ke muka bumi ini tak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah al-Anbiya ayat 107:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan