Selasa, 7 Oktober 2025

Penderita Diabetes Sebaiknya Cek Mata, Retinopati Diabetik Bisa Picu Kebutaan Tanpa Gejala Awal

Kondisi kerusakan pembuluh darah di retina mata ini, merupakan akibat kadar gula darah tinggi

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
ist
PERALATAN PEMERIKSAAN MATA - Penggunaan alat skrining mata ini berbasis Artificial Intelligence (AI) dan pencitraan retina yang dilengkapi oftware khusus memiliki proses pemeriksaan mata lebih cepat. Retinopati Diabetik bisa menyebabkan kerusakan permanen pada retina yang mengakibatkan kehilangan penglihatan parah atau kebutaan total. 

Ada beberapa cara untuk mengobati  diabetic retinopati, diantaranya dengan cara kontrol diabetes yaitu menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan menjaga agar kolesterol tetap normal.

Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat seperti pola makan seimbang, olahraga, dan minum obat sesuai anjuran dokter. 

Beberapa tindakan juga dapat dilakukan untuk mengobati diabetic retinopati yaitu dengan cara terapi medis diantaranya dengan laser fotokoagulasi, atau juga dengan operasi jika sudah ada perdarahan atau kerusakan serius pada retina.

“Untuk terapi Diabetic retinopati sendiri bermacam-macam, tergantung dari seberapa berat diabetic retinopati dialami pada pasien, beberapa tindakan yang dapat dilakukan misalnya laser, injeksi Anti VEGF, atau bahkan operasi viterktomi,” ucap Wina.

Wina mengatakan, diabetic retinopati bisa dideteksi dengan beberapa pemeriksaan penunjang, salah satunya dengan alat Optain.

“Penyakit ini dapat kita lihat dengan pemeriksaan segmen posterior, jika pasien didapatkan Diabetic retinopati biasanya kita temukan adanya perdarahan atau neovaskular di Retina,” tuturnya. 

Director Bussiness Development APAC, Optain Australia, Babak Asgari mengatakan, skrining Mata ini berbasis Artificial Intelligence (AI) dan pencitraan retina, dengan software khusus memiliki proses yang relatif cepat, yaitu hanya 2 menit.

Tak hanya cepat, tapi juga tanpa prosedur medis yang repot (non-invasif) dan bisa menjadi alat skrining massal yang cukup efisien.

"Prevalensi diabetes dan penyakit jantung relatif tinggi dan meningkat sehingga kebutuhan akan skrining dini sangat besar. Namun masyarakat dan pemerintah sepertinya sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga kesehatan secara preventif, seperti mendeteksi dini penyakit kronis," terangnya.

Direktur Utama PT Ilthabi Rekatama, Agung Sarwana, donasi ini dilakukan sebagai penghargaan atas perjuangan Ainun Habibie yang kerap membantu penderita kebutaan akibat penyakit mata terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved