Senin, 6 Oktober 2025

Mengenal Eksfoliasi yang Bisa Bikin Kulit Wajah Glowing, Begini Kata Dokter

Banyak orang suka lupa bahwa perawatan setelah eksfoliasi sama pentingnya dengan prosesnya. Setelah kulit dieksfoliasi harus dirawat juga secara rutin

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
ILUSTRASI PERAWATAN KULIT - Banyak orang mendambakan kulit bersih, halus, dan bebas kilap dengan satu langkah ajaib yaitu eksfoliasi. Eksfoliasi atau pengelupasan kulit bertujuan untuk mempercepat regenerasi sel. Untuk kulit berminyak, langkah ini sangat bermanfaat karena membantu mencegah munculnya jerawat dan komedo. Tapi yang sering terjadi, orang mengira semakin sering mengelupas maka hasilnya semakin baik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang mendambakan kulit bersih, halus, dan bebas kilap dengan satu langkah ajaib yaitu eksfoliasi. Eksfoliasi atau pengelupasan kulit bertujuan untuk mempercepat regenerasi sel.

Baca juga: Ayu Ting Ting Sebut Putrinya FOMO, Mulai Rutin Pakai Skincare untuk Perawatan Kulit

Untuk kulit berminyak, langkah ini sangat bermanfaat karena membantu mencegah munculnya jerawat dan komedo. Tapi yang sering terjadi, orang mengira semakin sering mengelupas maka hasilnya semakin baik.

Faktanya, eksfoliasi berlebihan bisa menyebabkan kulit kehilangan kelembaban, iritasi, hingga memperparah produksi minyak. “Kulit yang kehilangan pelindungnya akan berusaha menyeimbangkan diri dengan memproduksi sebum lebih banyak,” ujar Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi dan Estetika. dr Pratiwi Prasetya Primi​ Sawitri, Sp. DVE, saat live streaming Beauty Health pada kanal YouTube Tribun Health, Senin (6/10/2025).

Dengan kata lain, terlalu rajin eksfoliasi bisa membuat wajah makin berminyak. Ada dua jenis eksfoliasi menurut dokter Pratiwi, yakni mekanis dan kimiawi. Eksfoliasi mekanis dilakukan menggunakan scrub atau alat fisik untuk mengangkat sel kulit mati.

Eksfoliasi kimiawi memakai bahan aktif seperti AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid) yang melarutkan sel kulit mati tanpa gesekan.

Untuk kulit berminyak, BHA (salicylic acid) sering menjadi pilihan utama karena mampu menembus ke dalam pori dan melarutkan minyak berlebih.

Sementara AHA cocok untuk meratakan warna kulit dan memperbaiki tekstur permukaan kulit. Dokter Pratiwi menyarankan penggunaan produk eksfoliasi kimia maksimal dua sampai tiga kali seminggu dengan konsentrasi rendah.

“Lebih baik perlahan tapi konsisten, daripada agresif tapi merusak,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Dokter Pratiwi, eksfoliasi profesional di klinik dermatologi seperti chemical peeling ringan atau microdermabrasion bisa menjadi pilihan aman jika dilakukan oleh dokter.

Chemical peeling di klinik dilakukan dengan pengawasan ketat dan dosis sesuai kebutuhan kulit. Tapi kalau dilakukan sembarangan di rumah, risiko iritasi tinggi,” terangnya.

Banyak orang juga kerap lupa bahwa perawatan setelah eksfoliasi sama pentingnya dengan prosesnya. Setelah kulit di eksfoliasi, lapisan pelindungnya sedang dalam kondisi rentan.

Baca juga: Kurang Minum Saat Puasa Bisa Picu Kulit Berminyak, Ini Penjelasan Dokter

Kata Dokter Pratiwi menyarankan gunakan pelembab dengan kandungan ceramide, panthenol, atau aloe vera, serta hindari paparan langsung sinar matahari. Sunscreen menjadi wajib setiap pagi, bahkan saat mendung.

"Kulit yang baru di eksfoliasi ibarat bayi yang baru lahir. Dia lembut, tapi rapuh. Jangan diapa-apakan dulu selain dirawat dengan lembut," tegasnya.

Jika muncul breakout parah atau rasa terbakar, hentikan sementara. "Ingat, eksfoliasi bukan satu-satunya kunci kulit glowing.  Keseimbangan hidrasi, pola makan sehat, dan tidur cukup jauh lebih menentukan hasil jangka panjang," ujarnya.

Baca juga: Terlihat Mulus, Zoe Levana Pernah Tak Percaya Diri karena Kulit Sensitif

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved