Upaya Cegah Diabetes dan Obesitas, 3 Kelurahan di Solo Deklarasikan Kampung Sehat
Tiga kelurahan di Kota Solo, Jawa Tengah mendeklarasikan sebagai kampung sehat untuk mencegah penyakit tidak menular (PTM) diabetes dan obesitas.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tiga kelurahan di Kota Solo, Jawa Tengah mendeklarasikan sebagai kampung sehat untuk mencegah penyakit tidak menular (PTM) diabetes dan obesitas.
Deklarasi kampung sehat ini diinisiasi oleh Yayasan Kepedulian untuk Anak (Yayasan KAKAK), Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia, dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Surakarta.
Deklarasi ini dilaksanakan di Pendhapi Loji Gandrung Surakarta, Jumat (19/9/2025).
Tiga kelurahan yang mendeklarasikan sebagai Kampung Sehat: Siaga Diabetes dan Obesitas ini adalah Mojosongo, Laweyan, dan Tegalharjo.
Selain pembacaan deklarasi, seluruh stakeholder yaitu PKK, lurah, Dinas Kesehatan, FAKTA, dan Yayasan KAKAK juga menandatangani dokumen kesepakatan tersebut.
Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen kolektif dalam mengendalikan konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) yang dinilai menjadi faktor terbesar dalam meningkatnya penyakit diabetes dan obesitas, bahkan di usia muda.
Ketua TP PKK Surakarta, Venessa Winastesia, mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi saat ini.
Istri Wali Kota Surakarta Respati Ardi itu menilai minuman berpemanis yang membahayakan kesehatan sangat mudah didapatkan oleh anak-anak.
"Saya rasa di mana pun ada toko, di situ ada MBDK yang harganya sangat terjangkau, ada yang harganya Rp 2.000 bahkan ada yang Rp 1.000," ungkapnya.

Jenis MBDK pun beragam, mulai dari susu yang lebih banyak mengandung gula, hingga teh dalam kemasan.
"Bahkan ada yang kemasannya lucu-lucu berbentuk tokoh kartun," ujarnya.
Venessa menilai, langkah pencegahan obesitas dan diabetes bisa diawali dengan kegiatan semacam ini, dimulai dari rumah.
"Saya sangat mendukung kegiatan ini karena saya merasakan bagaimana berjuangnya orang tua dalam mengedukasi anak mengenai MBDK," ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada Dinas Kesehatan Kota Surakarta untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi terhadap orang tua mengenai pentingnya gizi untuk anak.
"Orang tua kadang tidak tahu berapa banyak gula yang dapat diterima anak setiap harinya, tidak semua orang tua memahami, menghitung, dan melihat kandungan minuman dalam kemasan sebelum memberikan kepada anak," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.